SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Lahan seluas 1,8 hektare yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Cikupa, Sindang Jaya dan Kelapa Dua terbakar, Minggu (27/8). Kebakaran lahan ini diduga, akibat adanya pembakaran sampah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus mengatakan, bahwa ada tiga peristiwa kebakaran lahan yang terjadi pada Minggu (27/8) ini. Pertama, peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Kelapa Dua, RT02/RW04, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua. Kebakaran terjadi pada Minggu (27/8) pukul 13.8 WIB
Lalu, yang kedua terjadi di Kampung Pondok RT02/RW03, Desa Sindang Panon, Kecamatn Sindang Jaya, Minggu (27/8), pukul 15.35 WIB. Dan, terkahir kebakaran terjadi di PT Beton Perkasa, Jalan Raya Serang, Km16,5 Kelurahan Cikupa, Kecamatan Cikupa, terjadi pada Minggu (27/8) pukul 17.25 WIB.
“Jadi pada satu hari ini (kemarin, red), ada tiga lokasi yang terjadi kebakaran. Di Kelapa Dua, Cikupa, dan Sindang Jaya. Semuanya kebakaran lahan,” kata Margono Agus kepada Satelit News, Minggu (27/8).
Menurut Agus, kebakaran lahan itu terjadi dikarenakan adanya warga ataupun oknum yang membakar sampah secara sembarangan. Lalu, merembet ke ilalang. Namun, khusus di wilayah Cikupa, pihaknya masih belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.
“Kalau di Sindang Jaya, awalnya ada warga bakar sampah. Lalu, karena tidak dikontrol, merembetlah ke ilalang dan terjadi kebakaran. Kalau di dua lokasi lainnya, penyebab belum diketahui. Apalagi di Cikupa lokasinya dekat perusahaan, dan perusahaan sedang libur,” tukasnya.
Menurut Agus, dalam peristiwa kebakaran lahan tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka. Hanya saja, akibat kebakaran itu sedikitnya lahan seluas 1,8 hektare hangus terbakar. Sehingga menyebabkan asap polusi di tiga kecamatan.
Untuk meredakan kebakaran yang melanda lahan yang penuh ilalang kering, BPBD menerjunkan 15 personil pemadam kebakaran, yang terdiri dari Pos Cikupa 5 personil, Pos Pasar Kemis 5 personil, dan Pos Kelapa Dua 5 Personil.
“Total pasukan yang diterjunkan 15 personil Pemadam Kebakaran, dari Pos Cikupa, Pasar Kemis, dan Kelapa Dua, ” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sidrajat menambahkan, akibat peristiwa kebakaran lahan itu tidak ada korban jiwa ataupun luka. Hanya saja, akibat kebakaran itu menjadi salah satu penyebab polusi udara.
“Kalau korban jiwa ataupun luka Alhamdulillah, tidak ada. Polusi udara saja, menjadi permasalahannya, karena kurang lebih total 3 lokasi kebakaran ada 1,8 hektare, ” kata Ujat.
Menurut Ujat, kebakaran lahan itu berkaitan dengan musim kemarau panjang ini. Pasalnya, akibat kemarau panjang yang melanda Indonesia, khsusunya Kabupaten Tangerang, banyak lahan-lahan yang terjadi kebakaran.
Salah satunya, lahan persawahan di Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, lahan kosong di Sindang Jaya, Cikupa, dan Kelapa Dua juga mengalami kebakaran.
“Jika digabungkan keseluruhan lahan yang sudah terbakar mencapai 6,8 hektare. Diperkirakan, mulai terjadi kebakaran lahan ini sejak Jumat (19/8) lalu,” paparnya.
Menurut Ujat, selama bulan Agustus 2023 ini, BPBD mencatat telah terjadi 13 kasus kebakaran hutan atau lahan di Kabupaten Tangerang. Tepatnya di wilayah Kecamatan Keresek, Gunung Kaler, dan Kronjo.
Terakhir, terjadi di Cikupa, Sindang Jaya, dan Kelapa Dua, pada Minggu (27/8) ini. Ujat mengimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan pembakaran sampah ataupun ilalang di musim kemarau panjang. Dikarenakan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan dapat merugikan masyarakat sendiri.
“Kepada masyarakat, dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan atau pun sampah secara sembarangan. Karena, sangat berbahaya akan terjadinya kebakaran,” imbaunya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post