SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Hasil riset teranyar Lingkaran Survei Indonesia yang dipublikasikan pada, Rabu (30/8), memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo lebih baik dibandingkan dua cakal calon presiden lainnya. Ganjar sukses meraup angka 37 persen, unggul tipis atas Prabowo Subianto yang membuntuti dengan angka 35,3 persen. Kondisi berbeda dialami Anies Baswedan yang anjlok dari angka 28,2 persen pada tahun lalu menjadi 22,2 persen.
“Simulasi 3 nama, Ganjar unggul di 37 persen pada Agustus 2023, tapi Prabowo di angka 35,3 persen. Jadi, selisihnya hanya 1,7 persen saja,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu (30/8).
Anies Baswedan berada posisi ketiga dalam simulasi tiga nama, yakni dengan 22,2 persen. Angka ini, kata Djayadi, menurun cukup signifikan dibandingkan elektabilitas Anies pada Agustus 2022 yang ketika itu mencapai 28,2 persen
“Anies di angka 22,2 persen, menurun cukup signifikan dibanding Agustus atau setahun yang lalu,” ucap Djayadi.
Djayadi mengatakan, Ganjar mengalami kenaikan pesat sejak April 2023. Pada April Ganjar mendapatkan 26,9 persen, sekarang menjadi 37 persen.
Kemudian, dalam simulasi 35 nama pada survei terbaru LSI ini, bakal capres yang menduduki posisi puncak masih sama, yakni Ganjar 31,5 persen, Prabowo 31,2 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.
“Simulasi tertutup 10 nama, masih cenderung sama kuat secara statistik: 34,4 persen itu Ganjar; 32 persen Prabowo; baru Anies 19,7 persen,” sambung Djayadi.
Lebih lanjut, Djayadi mengatakan kompetisi di antara ketiga nama bakal capres masih dinamis. Hal ini dikarenakan masih ada sekitar 36 persen pemilih yang belum kemungkinan mengubah pilihan atau bahkan belum menentukan pilihan capresnya.
“Jadi, kalau lihat angka ini, kompetisi antara tiga nama masih mungkin dinamis,” ujar dia.
Djayadi menambahkan pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin di tahun 2019 lalu cenderung memilih Ganjar Pranowo.
“Pemilih Joko Widodo pada tahun 2019 lalu, Jokowi-Ma’ruf Amin masih 58% cenderung milih Ganjar, baru kemudian ke Prabowo 25%,” kata Djayadi Hanan.
Djayadi menambahkan bahwa pemilih Prabowo-Sandiaga Uno pada tahun 2019 lalu terdistribusi memilih Prabowo dan Anies Baswedan. Pemilih Prabowo di tahun 2019 yang memilih Anies hampir 40%.
“Sementara pemilih Prabowo Subianto terdistribusi 52,5% ke Prabowo, 39% ke Anies. Jadi pemilih Prabowo di 2019 itu cukup banyak yang pindah dari Prabowo ke Anies, sudah hampir 40%,” tutur dia.
Sementara itu, Djayadi juga memaparkan hasil survei mengenai pemilih partai politik pada tahun 2019. Pemilih PDIP pada tahun 2019 mayoritas memilih Ganjar.
“Sementara dari segi partai politik pemilih PDIP di tahun 2019 lalu 68% memilih Ganjar saat ini. Pemilih Gerindra mirip dengan PDIP cenderung memilih Prabowo 65% cukup banyak juga yang ke Anies 25%,” tutur dia.
“Pemilih Golkar cenderung ke Prabowo. Mungkin deklarasi Golkar kemarin cocok itu dengan ini, karena pemilih Golkar di 2019 cenderung ke Prabowo,” imbuhnya.
Sementara itu, pemilih PKB cenderung memilih Prabowo. Sedangkan pemilih NasDem, PKS, Demokrat dan PPP cenderung lebih banyak ke Anies.
“Pemilih PKB itu cenderung ke Prabowo, pemilih NasDem cenderung ke Anies, pemilih PKS cenderung ke Anies, pemilih Demokrat lebih banyak ke Anies, pemilih PAN itu terbagi ke Anies, ke Prabowo dan Ganjar. Pemilih PPP cenderung lebih banyak ke Anies baru ke Prabowo, sedikit yang ke Ganjar padahal PPP di dalam koalisi Ganjar, kemudian partai-partai lainnya,” katanya.
Survei LSI ini dilakukan pada 3-9 Agustus 2023 dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Margin of error dari survei ini +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95% (dengan multistage random sampling).
Dari survei LSI ini, diketahui jika nama Erick Thohir makin berkibar di bursa Cawapres untuk Pemilu 2024. Erick menempati peringkat teratas Cawapres yang paling pas mendampingi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. (rm)
Diskusi tentang ini post