SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Salah seorang siswa SD Negeri Tangerang 3 Darrel Alfarizky (12) baru saja meraih prestasi dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh salah satu bank Himbara dan Kemendikbudristek RI.
Darrel berhasil mengalahkan siswa-siswi peserta dari sekolah lainnya berkat abate alami ciptaannya. Darrel adalah siswa yang cerdas. Terbukti, prestasi tiga besar selalu digenggamnya. Begitu pun ketika harus menghadapi wawancara dengan para awak media, kalimatnya runut dan lancar. Tak nampak raut grogi dari mukanya. Termasuk saat menceritakan proses pembuatan abate berbahan jeruk nipis tersebut.
“Jadi awalnya saya mempelajari tentang jentik nyamuk. Terus saya melihat di sekitar lingkungan sekolah ini banyak jentik nyamuk. Saya berkonsultasi dengan guru bersama-sama teman bagaimana membasmi jentik nyamuk ini. Dan kami menemukan bahan pembunuh jentik nyamuk yaitu daun jeruk dan jeruk nipis,” ujar Darrel secara rinci.
Katanya, salah satu pertimbangan dirinya memilih menggunakan daun jeruk dan jeruk nipis sebagai abate adalah bahan yang mudah didapat dari lingkungan sekitar. Ia mengaku membuat abate alami itu dengan dua orang teman sekelasnya. “Kita bertiga ngerjainnya,” ucap siswa kelas VI ini. Untuk mengikuti ajang WMM 2023, Darrel mengaku mempersiapkan diri selama tiga hari. Berbekal persiapan itu ditambah percaya diri, Darrel dan kelompoknya akhirnya mampu menjadi juara.
Sementa Kepala SDN 3 Tangerang, Masfupah menuturkan, inovasi ini berawal dari eksperimen tugas “based project learning” yang memang sering dipraktikkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang saat ini diterapkan, yakni Kurikulum Merdeka.
Memanfaatkan banyaknya pohon jeruk di lingkungan sekolah, inovasi mengolah daun jeruk menjadi larvasida atau abate alternatif dipilih karena kandungan daun jeruk yang kaya akan zat limonida yang mampu menghambat sirkulasi perkembangan jentik nyamuk. Lebih jauh, inovasi pembuatan cairan abate alami ini dapat dioptimalkan untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah.
“Inovasi ini merupakan hasil dari Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan selama ini. Mengoptimalkan daya kreativitas para siswa, akhirnya berhasil juga menciptakan cairan abate alami yang tentunya sangat bermanfaat,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pembuatan cairan abate alami ini juga terbilang sederhana. Bahkan beberapa perlengkapan dan bahan yang harus disiapkan bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Seperti, esktrak daun jeruk, jeruk limau, blender, wadah kedap udara (toples plastik), botol penampung, gunting, selotip, kantong plastik, saringan, pengaduk, dan tentunya air.
“Adapun proses pembuatannya, daun jeruk yang telah digunting kemudian diblender, dimasukkan ke dalam toples kemudian diaduk, tambahkan air secukupnya kemudian ditutup rapat, simpan pada tempat yang tidak terkena cahaya selama kurang lebih 24 jam, serta kemudian esktraksi digunakan dengan cara membubuhkannya pada air yang terbuka sebagai pengganti bubuk abate,” lanjutnya.
Kini setelah inovasi abate alami secara itu resmi memenangi ajang WMM 2023, maka dibuatkanlah perseroan terbatas (PT) dengan nama PT Alami SDN Tangerang Tiga agar untuk membuat wadah yang memproduksi dan memasarkan produk abate secara massal. “Jadi dipersyaratkan memang harus dibuat secara massal,” ungkapnya.
Korwil SD Kecamatan Tangerang Siti Kholidah menyampaikan apresiasinya terhadap apa yang telah dihasilkan SDN Tangerang 3. Pembentukan PT merupakan bentuk implementasi jiwa entrepreneur atau kewirausahaan sekolah. “Jadi sekolah itu diharapkan bisa menggali sumber daya, termasuk sekolah tidak hanya mengandalkan pembiayaan sekolah memalui BOS, tapi semoga dengan adanya seperti ini menjadi kekuatan sekolah untuk membangun jiwa entreprenuer. Maka untuk pengesahan dari hal ini maka harus dibuat PT,” ungkapnya. (made)
Diskusi tentang ini post