SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Memasuki tahun politik, Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Belny Warlansyah, mengajak kepada semua pihak agar tetap menjaga kondusifitas daerah.
Tindakan itu harus dilakukan, agar tidak terjadi perpecahan di semua lapisan masyarakat diajang pesta demokrasi tersebut.
Belny mengatakan, agar bisa terwujud pesta demokrasi yang tertib dan kondusif, semua pihak harus bisa menjaga komitmen antara penyelenggara pemilu dan partai politik dalam menciptakan pemilu yang aman dan damai.
“Dalam menciptakan suasana kondusif diajang Pemilu, kita harus bisa menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di semua lapisan masyarakat. Suasana itu harus terjaga, mulai dari masa kampanye hingga selesai Pemilu,” kata Belny, di acara Deklarasi Pemilu Damai, di Aula Mapolres Pandeglang, Jumat (8/9/2023).
Belny mengajak kepada semua pihak, agar bisa bekerja sama dengan baik dalam upaya mewujudkan pemilu yang aman dan damai.
Oleh karena itu, penyelenggara Pemilu dan Partai Politik (Parpol) harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Saya mengajak semua penyelenggara pemilu dan Partai Politik, serta elemen masyarakat, untuk bekerja sama dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan menghindari konflik atau tindakan melanggar hukum yang dapat mengganggu proses demokrasi,” tandasnya.
Belny juga mengatakan, apabila ada gesekan politik dilingkungan masyarakat, harus bisa segera ditangani dan diselesaikan.
Agar tidak terjadi perpecahan di masyarakat. Oleh karena itu, setiap persoalan yang timbul akibat politik, harus bisa diselesaikan.
“Kami juga mengingatkan, tentang pentingnya menghormati prinsip demokrasi, menjunjung tinggi hukum, dan mengedepankan dialog, serta persatuan dalam perbedaan,” tuturnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang Nur Azizah mengatakan, Pemilu atau pesta demokrasi merupakan ajang bagi masyarakat menentukan pilihan, siapa yang mereka percayai.
Oleh karena itu, momen tersebut harus dijadikan oleh masyarakat sebagai ajang seleksi perwakilan masyarakat di pemerintahan dan parlemen.
“Karena Pemilu adalah ajang kekuasaan yang legal, maka harus dimaknai sebagai sebuah seleksi untuk memilih pemimpin yang akan memegang kekuasaan penuh atas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) nantinya. Kami menginginkan seluruh peserta Pemilu, menunjukkan sikap yang rendah hati,” ungkap Azizah.
Dalam kesempatannya pula, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, komitmen yang dideklarasikan harus bisa dipegang teguh oleh semua pihak terkait, terutama penyelenggara dan peserta Pemilu.
Dengan begitu, Pemilu damai dan aman bisa terwujud dan masyarakat tidak akan terpecah.
“Semua pihak tetap menjunjung tinggi prinsip demokrasi, mematuhi aturan yang berlaku, dan menjaga toleransi, serta kerukunan antara sesama warga negara. Selain itu, kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bisa menempatkan budi pekerti, sikap bijaksana, guna persatuan Nusa dan Bangsa,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post