SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Muhammad Jamil, seorang pengusaha asal Aceh tewas dibunuh di Jalan Matahari, RT 03/04 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada 29 Juli 2023 lalu. Jamil tewas dengan luka tusuk di perut akibat sabetan senjata tajam setelah terlibat pertikaian. Hingga kini, pelakunya belum tertangkap.
Maidar, istri korban mengaku kejadian yang menewaskan suaminya itu sudah berlangsung 40 hari. Namun hingga kini pihak berwajib belum juga berhasil menangkap pelaku utama.
“Saya mohon sama bapak-bapak, saya mohon keadilan atas suami saya. Agar siapa yang membunuh suami saya tertangkap. Sudah 40 hari saya mohon pak, pelaku utama Murdani,” ujarnya, saat dijumpai di kediaman korban, Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Sabtu, (9/9).
Sambil berlinang air mata Maidar mengaku belum puas atas penanganan kasus tersebut. Dirinya mengaku saat itu sang suami hanya pamit dari rumah lantaran dihubungi oleh Ketua Umum PAS Akhyar Kamil.
“Saya belum puas karena belum ketangkap. Yang jelas suami saya pergi dari rumah di telpon sama pak Akhyar. Pas pulang sudah kejadian seperti itu saya menjerit langsung saya bawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Mansuryadi kerabat korban menambahkan polisi menangkap seseorang dalam perkara ini. Namun orang tersebut bukan pelaku penusukan suaminya. Itu diketahui berdasarkan rekaman video CCTV dari lokasi pertikaian.
“Ada sekitar 35 CCTV di rumah itu dan terlihat M sebagai eksekutor yang menusuk korban,” ujar Mansuryadi.
Dia menyatakan pihak keluarga masih menuntut keadilan untuk pelaku utama yang menewaskan keluarga pada 29 Juli 2023 itu segera ditangkap. Ia mengatakan, saat kejadian berlangsung, korban hanya ingin meminta klarifikasi ihwal video beredar yang disebarkan oleh oknum bernama D.
“Kami kesana tidak ada keinginan untuk menyerang, apalagi melakukan penganiayaan. Korban hanya ingin melalukan klarifikasi soal video internal kelurga yang beredar,” ucapnya.
Kata dia, saat itu korban ingin berbicara dengan D. Namun D enggan menemui korban meskipun korban saat itu mengajak untuk berbicara di luar.
“Dia menolak, dan memang sempat terjadi cekcok sampai akhirnya korban dipukul, gerbang rumah ditutup dan korban di dalam dikeroyok,” sebutnya.
Dirinya mengaku saat itu tidak dapat berbuat banyak, apalagi korban dan beberapa orang lainnya masih terlibat baku hantam.
“Anaknya pun yang mau membantu ayahnya itu dipiting dan ditodongkan pisau oleh D,” jelasnya.
Korban yang melihat anaknya dianiaya, kata Mansuryadi, kemudian berontak dan berupaya menolong sang anak.
“Setelah itu mereka berhasil keluar dari rumah itu dan kami pun memilih pulang ke rumah,” ujarnya.
Namun, tambahnya, saat perjalanan pulang tidak ada satu orangpun yang menyadari bahwa Jamil terkena luka sabetan senjata tajam.
“Kami sadar pas di rumah korban sudah pucat dan saat dibuka bajunya usus sudah keluar, kami bawa ke rumah sakit tapi jantungnya lemah dan tidak bisa ditolong,” paparnya.
Kata dia saat itu dirinya melihat ke CCTV rumah milik Ketua PAS tersebut. Saat itu pelaku penusukan merupakan M yang merupakan rekan dari D.
“Ada sekitar 35 CCTV di rumah itu dan terlihat M sebagai eksekutor yang menusuk korban,” bebernya.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho membenarkan adanya kejadian tersebut. Kata dia, saat ini pihaknya masih memburu pelaku.
“Masih kita cari. Satu sudah kita tahan dan pelaku penusukan sedang kita cari. Yang pasti masih kita tangani,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post