SATELITNEWS.COM, LEBAK—Untuk memastikan kualitas udara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak melakukan uji laboratorium Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2) yang terpasang di 23 titik. Hasilnya, mereka mengklaim sejauh ini kualitas udara di Bumi Multatuli dalam kondisi baik. Masyarakat pun diminta menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan sembarangan, maupun lainnya yang dapat merusak udara tersebut.
Uji coba terhadap kualitas udara tersebut seiring dengan belakangan ini ramai polusi udara di wilayah kota besar salah satunya Jabodetabek yang mendapat sorotan masyarakat, dimana polusi udara Jakarta dan sekitarnya sedang dalam kondisi tak sehat karena adanya pencemaran udara.
“Secara rutin kami melakukan pengujian terhadap parameter SO2 dan NO2 atau pembakaran fosil. Hasil uji lab sementara di semester pertama bahwa kualitas udara kami lihat dalam kondisi baik dengan nilai 75,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim DLH Lebak, Ayunda P. Andini, Rabu (13/9).
Saat ini 23 alat pengukur udara method pasif yang terpasang, 15 diantarnya milik DLH Lebak dan delapan alat milik Pemerintah Provinsi Banten. Alat tersebut merupakan pengukur udara yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil yakni SO2 dan NO2 yang mewakili empat kategori yakni transportasi, industri, permukiman dan perkantoran.
Pemantauan tersebut yang menjadi acuan pemerintah pusat, Pemprov Banten dan DLH Lebak untuk menentukan kualitas udara di Kabupaten Lebak, yang kemudian masuk dalam data bersama. Ayunda mengungkapkan, saat ini DLH Lebak baru bisa memantau kualitas udara berdasarkan cemaran pembakaran fosil. sementara untuk memotret pencemaran udara akibat partikel debu, terutama meningkat saat musim kemarau belum bisa dilakukan karena Kabupaten Lebak belum memiliki alat tersebut.
“Alat itu kita belum punya, tapi di luar kewajiban kita memantau yang sudah dilakukan, Insya Allah tahun depan kita secara rutin akan memantau dengan parameter lebih banyak. Artinya tidak hanya pembakaran fosil, termasuk juga partikel debu yang lebih krusial, yang itu menyebabkan ISPA,” imbuhnya.
Kepala Dinas LH Lebak, Iwan Sutikno menambahkan, untuk menjaga kualitas udara agar tetap baik, maka ia berharap masyarakat bisa menjaga lingkungan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Saya harap masyarakat khususnya di daerah untuk selalu menjaga lingkungan tetap asri, agar udara yang ditimbulkan tetap baik,” pungkasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post