SATELITNEWS.COM, SERANG – Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Wawan Wahyudin, mendorong agar Provinsi Banten dijadikan sebagai pusat halal dunia, melalui pengembangan keuangan dan ekonomi syariah yang saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah.
Provinsi Banten sendiri, menjadi salah satu daerah yang ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor 17 tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal yakni di Industrial Estate Modern, Cikande, Kabupaten Serang dengan luas lahan mencapai 500 hektar.
Di dalam kawasan industri halal itu, dikembangkan investasi halal di antaranya industri kosmetika dan fesyen selain produk dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Kawasan industri halal itu juga untuk mengakselerasi pengembangan sektor riil ekonomi syariat atau yang dikenal dengan industri halal guna memperkuat seluruh rantai nilai industri halal (halal value chain) dari sektor hulu sampai hilir, sesuai keunggulan komparatif masing-masing daerah.
Wawan mengungkapkan, pihaknya ingin menguatkan sistem keuangan dan ekonomi yang berbasis syariah di Provinsi Banten ini. Untuk itu segenap civitas kampus memberikan dukungan agar nuansa syariah itu bisa kembali dihidupkan di Provinsi Banten.
“Apalagi masyarakat Banten ini dikenal dengan religiusitasnya,” kata Wawan, seusai menghadiri Studium General UIN SMH Banten Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 dan bedah buku penjaminan pembiayaan syariah, penguatan UMKM melalui pinjaman syariah karya Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin di Multifunction Hall Kampus 2 UIN SMH Banten Curug, Kota Serang, Rabu (20/9).
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah. Menurut Al Muktabar, kedua sektor itu sudah pernah dikembangkan sejak lama oleh para kesultanan Banten kala itu, dan perkembangannya sangat pesat.
Oleh karenanya, dengan modal kesejarahan itu, Al Muktabar yakin pengembangan keuangan dan ekonomi syariah bisa kembali berjaya di Provinsi Banten, terlebih sampai saat ini mayoritas masyarakat Banten masih kental akan religiusitasnya.
Dikatakan Al Muktabar, salah satu ekosistem keuangan dan ekonomis syariah yang sudah dimiliki Pemprov Banten adalah kawasan industri halal. Sektor ini akan terus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat Banten yang religius.
“Beberapa waktu lalu saya berkesempatan menyambut kedatangan bapak Wapres Ma’ruf Amin dari Kunjungan Kerja (Kunker) ke tiga kota di Tiongkok selama enam hari di bandara Soeta,” kata Al Muktabar.
Pada kesempatan itu, lanjut Al Muktabar, dirinya berkesempatan berbincang cukup inten dengan Wapres Ma’ruf Amin kaitannya dengan hubungan kerjasama Indonesia dengan Tiongkok, terkhusus pada pengembangan industri produk halal.
“Banten merupakan bagian dari yang memungkinkan untuk menindaklanjuti pengembangan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang berskala internasional,” ujarnya.
Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK) Bazari Syam menambahkan, pihaknya mendukung penguatan ekonomi Syariah sama halnya yang telah dilakukan oleh Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten.
Menurutnya, penguatan sistem ekonomi syariah yang telah dilakukan oleh KDEKS Banten mendapat dukungan dari dunia kampus.
“Kita ingin bagaimana sistem ekonomi syariah diberikan penguatan, bagaimana KDEKS yang sudah dibentuk di Banten ini mendapatkan dukungan dari dunia kampus begitu,” katanya.
Dalam upaya ini, tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga melibatkan mahasiswa untuk mempelajari sistem ekonomi syariah. Kepala AAKK berharap bahwa kedepannya, sistem perbankan syariah dapat menjadi lebih kuat dan berkembang di Banten.
“Maka kita libatkan tak hanya dosen juga mahasiswa untuk mencoba mempelajari itu. Sehingga kedepannya kita berharap sistem perbankan syariah menjadi kuat,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ajaran keagamaan tidak hanya terbatas pada ibadah ritual semata, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi. Melalui kegiatan ini, diharapkan pesan tersebut dapat disampaikan kepada mahasiswa.
“Harapannya kita mulai sosialisasi kepada masyarakat bahwa penting dalam tanda petik konteks ajaran keagamaan juga tidak hanya melulu kepada ibadah ritual semata-mata tapi juga ibadah sosial ekonomi ada dalam ajaran islam menyampaikan pada mahasiswa,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa naskah dan ajaran terkait sistem ekonomi syariah memang kompleks. Namun, ia menekankan bahwa Islam lebih dari sekadar sistem ideologi, tetapi juga merupakan peradaban yang dapat dikombinasikan dengan konsep ekonomi syariah.
“Naskah dan ajaran itu memang kompleks, Islam is more than sistem ideology but its civilization di combine dengan itu,” pungkasnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post