SATELITNEWS.ID, RAJEG—Foto tentang kegiatan pembagian bantuan sosial tunai kepada warga Kelurahan Sukatani Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang menjadi viral di media sosial. Ribuan penerima yang mengabaikan aturan jaga jarak terlihat menyerbu lokasi pembagian bansos tunai di SMAN 14 Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/6) lalu. Panitia pun menunda rencana pembagian Bansos tunai.
Lurah Sukatani Kecamatan Rajeg, Husni Thamrin menjelaskan pihaknya sudah menjadwalkan pembagian bansos tunai kepada 4.003 warga penerima dengan cara membagi menjadi dua waktu. Sesi pertama pukul 07.00-11.00 WIB dan sesi kedua 12.00-16.00 WIB. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan warga.
“Karena terlalu banyak kita bagi jadi dua kelompok. Tapi antusias warga yang sangat tinggi untuk menerima bansos ini jadi semua sudah datang sejak shubuh tadi dan tidak mematuhi jadwal yang sudah diatur,” ungkap Husni kepada Satelit News, Minggu (7/6).
Kerumunan warga tersebut, kata Husni, membuat jadwal penyaluran menjadi tidak efektif. Pembagian bantuan kemudian dihentikan karena petugas dari Bank BJB kelelahan.
Menurut Husni, pihaknya sudah mengerahkan segala upaya untuk menertibkan warga agar tetap menjaga batas sosial (social distancing). Namun jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah warga yang datang untuk mengambil bansos.
“Warganya pada bandel. Saya sudah cape teriak-teriak sampai suara serak tapi tetap saja warga masa bodo. Petugas dari Bank BJB sangat lelah, ditambah kurang disiplinnya warga jadi tidak bisa melanjutkan. Untuk Kelurahan Sukatani baru terealisasi 3.018 KPM. Sisanya masih menunggu koordinasi dan evaluasi dengan Kecamatan dan Pemprov, ” jelasnya.
Camat Rajeg Ahmad Patoni mengatakan, saat itu, ratusan warga penerima bansos berkumpul dan mengantri menerima bantuan yang disalurkan dari Pemerintah Provinsi Banten untuk masyarakat Kelurahan Sukatani yang dilaksanakan di SMA Negeri 14 Kabupaten Tangerang. Kata Patoni, jumlah keseluruhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sukatani sebanyak 4.003 keluarga.
Menurut Patoni, Bank BJB terlalu terburu-buru dalam membuat jadwal karena hanya satu hari untuk pembagian BST dengan jumlah KPM sebanyak itu. Kata Patoni, idealnya, dalam satu hari sekitar 500 KPM.
“Kelurahan Sukatani sudah mengatur jadwal undangan per RW, namun karena antusias masyarakat yang tinggi, sejak shubuh. Sehingga berdampak adanya kerumunan warga di lokasi, ” kata Patoni
Menurut Patoni, selama proses pelaksanaan, petugas dari jajaran TNI/Polri/Pol PP juga turut mengatur jalannya acara dan sudah menyesuaikan standar protokol kesehatan covid-19, dimana masyarakat menggunakan masker saat pembagian.
“Pihak aparat TNI/Polri dan Pol PP juga ikut mengatur jalannya pembagian BST. Masyarakat juga sudah menggunakan masker, ” jelasnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post