SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengunjungi Pesantren Modern Tahfidz Darul Quran, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Jumat (22/9). Kunjungan itu dilakukan untuk mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan pesantren.
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya merealisasikan program satria santri (sehat, rapi, dan ceria untuk pesantren kita) yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Tangerang. Pada kunjungan kali ini, Dinkes mengutus Puskesmas Ketapang untuk melakukan sosialisasi.
“Kami ingin para santri di Pesantren dapat berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat pesantren dengan menerapkan perubahan perilaku sehat di lingkungan yang aman dan sehat,” ujar Dini.
Dia menjelaskan pada tahap awal, Dinkes akan melakuka. Sosialisasi PHBS ke lima pesantren di lima kecamatan. Pesantren Daarul Qur’an merupakan yang ketiga dikunjungi.
Selain Pesantren Modern Tahfidz Daarul Quran, kelima pesantren itu diantaranya Pesantren Puteri At-Taqwa, Kecamatan Benda, Pesantren Al Hasyimiyyah, Kecamatan Neglasari, Pesantren Assa’adah Li Nahdlatil Ulama, Kecamatan Periuk dan Pesantren Modern Tahfidz Ar Rahmah, Kecamatan Karawaci.
“Tentunya kami harapkan, setiap pesantren dari masing-masing kecamatan yang kami lakukan sosialisasi dapat memberikan edukasi yang sama ke pesantren lain di wilayah mereka,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Ketapang, Dwi Lestari, mengatakan ada dua kegiatan yang dilaksanakan di pesantren Darul Quran ada 2. Yaitu kegiatan pembentukan pesantren sehat di pesantren, dengan pendekatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan langkah awal survei mawas diri (SMD) untuk mengetahui bagaimana penerapan PHBS di lingkungan pesantren serta kegiatan pengukuran kebugaran sekaligus skrining kesehatan dari mulai pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, cek tensi darah sebelum dan setelah melakukan pengukuran kebugaran santri, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran santri.
“Para santri yang mengikuti ini dari mulai tingkat SMP hingga SMA. nantinya setelah mendapatkan hasil dari SMD tersebut akan menjadi evaluasi bagi pihak pesantren apa saja yang harus dibenahi dan ditingkatkan, agar menjadikan lingkungan pesantren yang sehat. Untuk menciptakan Pesantren sehat, tidak hanya melalui PHBS, namun juga sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu upayanya dengan mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga pondok pesantren melalui Pos Kesehatan Pesantren. Kami juga bersama-sama dengan pihak pesantren membentuk kader santri yang nantinya akan bertugas dalam menyelenggarakan pesantren sehat,” ucapnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post