SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Atlet wushu Indonesia Harris Horatius meraih medali emas di nomor Nanquan dan Nangun putra di Asian Games 2023. Ia mengumpulkan total skor all-round 19.506. Dengan demikian, Indonesia total sudah mengumpulkan tiga medali emas, dua emas sebelumnya dipersembahkan Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari cabang olahraga menembak.
Tampil di Xiaoshan Guali Sports Centre, pada Selasa (26/9/2023), Harris memastikan medali itu dengan rincian skor untuk Nanquan memeroleh 9.756 dan Nangun 9.750 poin.
Hasil ini juga sekaligus memperbaiki catatan atlet kelahiran 11 Oktober 1995 ini pada Asian Games 2018. Saat itu, ia harus puas berada di peringkat kesembilan dari 23 atlet nomor Nanquan dan Nangun. Harris mencatatkan total skor 19.21, dengan rincian Nanquan 9.50 dan Nangun 9.71.
Emas yang dipersembahkan Harris menjadi yang pertama bagi cabang olahraga wushu, namun ketiga bagi Indonesia. Dua emas sebelumnya di persembahkan Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari cabang olahraga menembak.
Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino dalam keterangan tertulisnya menyebut, apa yang dipersembahkan Harris menyesuaikan dengan target yang dicanangkan federasi sebelumnya.
Seperti diketahui, Harris meraih poin tertinggi setelah tampil apik di Hangzhou, China. Ia lebih dulu turun di nomor Nanquan dan berhasil meraih skor 9,756 poin. Kemudian meraih poin tertinggi di nomor Nangun 9.750.
Total, Harris mengumpulkan 19,506 poin disusul wakil Korea Selatan Lee Yong Mun di urutan kedua dengan raihan 19,472 poin dan Huang memastikan medali perunggu dengan total 19,463 poin.
Buat Harris Horatius, medali ini merupakan medali emas pertamanya di Asian Games. Ia menempati peringkat ke-9 untuk nomor men’s nanquan dan nangun All-around pada Asian Games 2018 lalu. “Alhamdulillah bersyukur atas dukungan semuanya, akhirnya medali emas bisa diambil dari wushu. Harris memang yang kita targetkan untuk dapat emas,” kata Ngatino.
Sampai saat ini, Tim Indonesia sudah meraih 3 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu. Tim Indonesia masih berepeluang menambah pundi-pundi medali dari beberapa cabang olahraga yang masih dan belum berlangsung. “Masih ada dua atlet kita lagi dari nomor taolu yang akan main. Dari nomor ganda juga masih ada. Kita semua minta atlet untuk memberikan yang terbaik tentunya,” ujar Ngatino.
Sementara itu, emas kedua diraih penembak Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra. Ini adalah emas kedua yang ia persembahkan di Asian Games 2023. Bertanding di Fuyang Yinhu Sports Centre, pada Selasa (26/9/2033), Tera, begitu Muhammad Sejahtera Dwi Putra, akrab disapa, bermain apik setelah mengumpulkan total skor tertinggi 378 poin di nomor Shooting-Men’s 10 m Running Target Mixed Run
Dia mencetak total angka tertinggi dengan rincian 92, 97, 94, 95 di empat seri kurang lebih 11 kali tembakan. Hasil itu membawa Sejahtera berada di peringkat pertama dan berhak atas medali emas. “Alhamdulillah emas ke-2 dari Shooting-Men’s 10 m Running Target Mixed Run (Final) Muhammad Sejahtera Dwi Putra (INA) skor 378-11X,” bunyi pernyataan Tim Indonesia kepada pewarta.
Atlet menembak Muhammad Sejahtera Dwi Putra bersyukur dapat kembali menyumbangkan medali emas sekaligus menjadi yang kedua bagi Indonesia di Asian Games 2023. Hasil ini sesuai dengan latihan yang ia lakukan selama ini. Tera, begitu ia akrab disapa tampil meyakinkan di nomor 10m running target mixed run. Ia meraih total skor tertinggi 378 poin, pada Selasa (26/9/2023).
Ia mengalahkan wakil Korea Utara, Kwon Kwangil, yang meraih 377 poin dari 9 peluru dan berhak atas medali perak serta Jeong Youjin dengan 377 poin dari 6 peluru yang memperoleh perunggu. “Alhamdulillah, hasil ini sesuai dengan latihan yang saya jalani selama ini. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik buat Merah Putih. Perasaan saya sekarang susah untuk diungkapkan,” kata Sejahtera dalam keterangan tertulisnya, seusai bertanding.
Medali emas ini sekaligus sebagai pembalasan apa yang diperoleh pada Asian Games 2018, ia hanya mampu mendapatkan medali perak. “Saya persembahkan dua medali emas ini untuk keluarga dan untuk negara saya, Indonesia. Terima kasih untuk orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung saya sehingga saya bisa sampai pada hari ini,” ujarnya.
Atlet menembak kelahiran Jakarta, 13 April 1997 lantas mengungkapkan kunci kemenangannya.
“Saya punya Tuhan, jadi saya yakin saya bisa menang. Tuhan yang membuat saya lebih yakin kalau saya pasti bisa untuk menang,” tegasnya. (dm)
Diskusi tentang ini post