SATELITNEWS.COM LEBAK—Sejak musim kemarau terjadi, warga Kampung Cibawang Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menggantungkan kebutuhan memasak hingga mencuci di Sungai Ciberang. Namun kini mereka mulai cemas. Hal itu lantaran sejak dua hari terakhir aliran sungai yang mengairi Bendungan Waduk Karian tersebut mulai surut.
Saat ini sungai yang disebut warga jernih ketika musim kemarau itu kini berubah jadi hamparan batu. Bahkan, warga pun melintasi sungai itu tanpa harus berenang maupun menggunakan rakit. Warga pun mulai berinisiatif mulai dari membendung maupun membuat sumur resapan agar bisa mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satunya yang dilakukan Yana, warga Kampung Cibawang ini mulai berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau. “Tiba-tiba dalam dua hari terakhir aliran sungai ini mulai surut, kabarnya dampak dari bendungan. Jadi saat ini kondisi kering semua,” kata Yana, Kamis (28/9/2023).
Menurut Yana, sejak musim kemarau warga sekitar menggunakan air dari Sungai Ciberang. Namun, kini warga mulai kesulitan ditambah air yang ada saat ini kotor. “Kondisi kotor, dan tidak layak untuk dikonsumsi. Ya paling buat nyuci dan mandi saja. Kalau untuk minum beli,” ujarnya.
Senada dikatakan Sarmuji, air Sungai Ciberang yang kering secara tiba-tiba mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. “Jadi kita sedapatnya aja air, ada yang ngikut ke tetangganya. Jadi kondisi air saat ini yang surut dalam empat sampai lima hari pasti enggak bisa pakai mandi karena kondisinya kotor,” ungkapnya.
Sarmuji mengungkapkan, kekeringan yang terjadi di Sungai Ciberang terjadi pada Selasa 26 September 2023 lalu, air tiba-tiba surut sekira pukul 08.00 WIB pagi. Walau air semakin surut, warga masih menggunakan sedikit air yang mengalir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk mandi, mencuci dan menyiram tanaman di Sungai Ciberang. “Di sini satu kampung hanya satu rumah yang menggunakan sumur bor, yang lainnya masih menggunakan air dari Sungai Ciberang untuk kebutuhan mandi dan mencuci ya,” tandasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, terkait keringnya aliran Sungai Ciberang karena pasokan air dari hulu mulai sedikit. Hal itu seiring dengan musim kemarau yang terus terjadi. “Kita terus mendistribusikan air bersih kepada warga yang wilayahnya mengalami kekeringa. Oleh karenya, pemerintah desa untuk mengusulkan bantuan air jika masyarakatnya sudah mulai kesulitan air bersih,” pungkasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post