SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) 2023 memasuki hari terakhir. Event yang berlangsung di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang ini berlangsung sejak Kamis (28/9) lalu. Pameran ini menampilkan berbagai tanaman asli Indonesia dan mancanegara.
Femi, salah satu pengunjung mengatakan, dirinya sengaja meluangkan waktu untuk datang. Pasalnya, wanita yang gemar berkebun ini tengah mencari jenis tanaman yang sudah lama ia incar.
“Saya kebetulan dengan suami senang berkebun pas kebetulan ada moment kaya gini tuh seneng banget kita. Ke sini cari sesuatu yang kita belum tau sebelumnya juga yang sudah lama kita cari belum pernah nemu,” ujarnya saat dimintai keterangan di lokasi.
“Seperti yang saya temui hari ini sudah naksir tanaman hoya, tapi belum pernah berani beli karena kalau online aku pengennya lihat langsung. Pas lihat disini langsung aku beli,” sambungnya.
Wanita yang tinggal di Bintaro ini mengaku selain menyukai secara visual, dengan banyaknya tumbuhan disekitaran rumah bagus untuk kesehatan. Terlebih, sebut dia, oksigen yang datang dari tanaman bisa menyejukkan suasana rumah.
“Senanglah setiap rumah kalau orang seneng berkebun itu bikin nambah oksigen dah pasti. Satu pohon untuk 8 orang. Jadi kalau kita sering tanam kan bisa banyak udara buat orang rumah,” katanya.
Meskipun harus merogoh kocek lebih dalam untuk tanaman yang ia beli, Femi mengaku cukup puas. “Mahal (harga), tapi karena saya nyari sudah lama jadi ya udahlah menyerah. Hoya ini sudah keluar bunga sekitar Rp 200 ribu. Ini tipe hoya yang menjuntai ke bawah. Usianya sekitar remaja ke dewasa mungkin 4 bulanan,” bebernya.
Anton, salah satu peserta asal Bandung mengaku sudah mempersiapkan diri. Mulai dari mengamati tanaman apa yang tengah menjadi trend untuk menambah koleksi saat pameran.
“Kita ada anturium, homalomena, philodendron, alocasia kalau family nya cuma sekitar lima. Kalau persiapan yang pasti kita menyesuaikan trend yang lagi hype. Terus tanaman tanaman koleksi kita bawa, meskipun tidak dijual kita bawa,” urainya.
Menurut dia, event yang digelar kedua kalinya mengalami peningkatan. Kata dia, kebanyakan pengunjung mencari tanaman jenis anthurium. Bahkan untuk salah satu jenis tanaman itu hingga bernilai Rp 500 juta.
“Dari harga 500 ribu sampai termahal bisa di Rp 500 juta. Termahal ini anturium papilaminum. 500 juta usia 1,5 tahun, anakannya sudah di tawar 120 juta usia 5 bulan. Anturium papilaminum parigata, tapi dia parigatanya pink di daun tua. Di daun muda dia marun. Makin tua makin pink. Buka harga 200 juta,” pungkasnya. (eko/gatot)
Diskusi tentang ini post