SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menyatakan 1.276 hektare lahan pertanian mengalami dampak kekeringan akibat el nino. Meski demikian, 4.747 hektare lahan masih dapat ditanami padi.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno berdasarkan data per 19 September tahun 2023, dari 1.276 hektare lahan yang terdampak kekeringan, 590 hektare diantaranya masuk ke kategori kekeringan ringan. Kemudian 335 hektare kekeringan sedang, 207 hektare kekeringan berat dan 144 hektare mengalami puso (gagal panen).
Untuk mengatasi masalah kekeringan, pihaknya mengajukan beberapa program bantuan sarana pendukung penyediaan air dari pemerintah pusat. Misalnya, pengajian sumur di 148 titik, pompa air 6 inci itu 15 unit, pompa air 4 inci 31 unit, pompa air 3 inci 12 unit. Selain itu, Asep mengatakan, pihaknya mengajukan bantuan berupa benih padi untuk tanaman seluas 4.747 hektar di lahan terdampak kekeringan tersebut.
“Sebelumnya kami juga telah membagikan bantuan benih yang bersumber dari dana APBN Kementerian Pertanian sebanyak 25 ton di 22 desa. Kami juga telah membagikan 5 unit pompa air yang juga bersumber dari dana Kementerian,” ujar Asep dikutip dari website resmi Pemkab Tangerang.
Menurut Asep, total wilayah yang terkena dampak kekeringan ini meliputi 24 Kecamatan. Kekeringan, kata dia, berpengaruh terhadap hasil produksi dan naiknya harga gabah.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Provinsi Banten dan Kementerian untuk menangani permasalahan ini,” kata dia.
Sejumlah upaya yang juga dilakukan DPKP adalah monitoring kondisi lahan yang terdampak. Selain itu, DPKP juga mengajukan bantuan sarana pendukung penyediaan air seperti pompa dan sumur kepada Kementerian Pertanian.
“Yang pasti untuk monitoring (lahan pertanian) kami terus lakukan. Untuk langkah yang sedang kami lakukan saat ini adalah mengajukan bantuan sarana pendukung penyediaan air, seperti pompa air dan sumur pantek,” katanya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post