SATELITNEWS.COM, TANGERANG-Pemkot Tangerang baru saja memberikan imbauan kesiapsiagaan untuk merespon potensi kekeringan yang terjadi di Kota Tangerang. Imbauan kesiapsiagaan ini dilakukan untuk menghadapi potensi bencana kekeringan meterologis yang akhir-akhir ini mengkhawatirkan.
Terlebih, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat indikasi potensi kekeringan hidrometeorologis hingga dua dasarian ke depan yang mencakup sebagian besar wilayah di Indonesia.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Tangerang, Deni Koswara menuturkan, imbauan kesiapsiagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya yang dihasilkan dari dampak kekeringan tersebut, seperti kekurangan ketersediaan air bersih, kebakaran semak, lahan, dan pemukiman, sampai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan industri, perkantoran, bahkan pemerintahan.
Katanya, Pemkot Tangerang menghmbau kepada seluruh pegawai untuk terus melakukan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi potensi tersebut, meliputi pemantauan, peninjauan lapangan, edukasi, serta penghematan air di lingkungan masing-masing.
“Langkah-langkah yang dapat dilakukan, seperti, Dinkes melakukan sosialisasi dan pelayanan kesehatan yang relevan, Dinas Perkim menyediakan tangkir air di pemukiman, DKP memastikan ketersediaan pangan, BPBD memastikan kesiapsiagaan kedaruratan, Perumda Tirta Benteng memastikan air bersih, serta OPD-OPD lainnya berdasarkan kewenangan masing-masing,” ujar Deni, Senin, (2/10/23).
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga menekankan upaya antisipasi kekeringan dan kekurangan air bersih dalam bentuk penyiapan logistik di lingkungan yang membutuhkan berdasarkan pertimbangan pemetaan yang telah dilakukan. Penyiapan logistik tersebut dapat dilakukan dalam bentuk penyediaan tangki air bersih, pompa air, dan peralatan-peralatan lainnya yang dibutuhkan.
“Imbauan ini juga mendorong koordinasi antar pemangku kepentingan dapat secepatnya dilajukan dalam mewujudkan persiapan mekanisme yang terukur. Mulai dari tiap OPD sampai yang di tingkat kewilayahan dapat melaukan persiapan, mempelajari rencana kontijensi, dan penyiapan rencana aksi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan setempat,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga menghimbau kesiapsiagaan ini dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi yang selama ini telah terintegrasi dengan baik di Kota Tangerang. Hal ini dilakukan untuk mendorong pelaksanaan langkah-langkah antisipasi dapat berjalan efektif dan efisien. (made)
Diskusi tentang ini post