SATELITNEWS.COM LEBAK—Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya diminta mengkaji ulang atas kebijakannya menerima buangan sampah dari Tangerang Selatan. Sebab bakal banyak dampak yang ditimbulkan dari kebijakan yang belum lama ini ditandatangi tersebut. Permintaan itu salah satunya datang dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak.
“Jangan hanya sekadar memikirkan kompensasinya saja, tapi dampak negatifnya. Sebab, sampah tetap sampah, bakal menimbulkan bau atau hal lainnya yang dapat merugikan masyarakat,” tegas Ketua Umum HMI-MPO Cabang Lebak, Habibullah kepada SatelitNews.Com, Selasa (3/10/2023).
Habib lebih jauh mengatakan, jangan sampai hadirnya sampah tersebut menjadi tambah masalah di Bumi Multatuli ini. Selain dampak positif jika diolah kembali, sampah tersebut bakal menjadi dampak negatif bagi kondisi lingkungan di Lebak.
“Kami dari HMI-MPO mendesak pemerintah daerah khususnya Bupati Iti mengkaji ulang rencana kerjasama pembuangan sampah dari Tangsel ke tempat pembuangan akhir (TPA) Dengung Kabupaten Lebak,” pinta Habib.
Menurut HMI-MPO, perkara sampah tentunya bukanlah perkara yang mudah. Jangan sampai sampah yang diterima dari Kota Tangerang Selatan malah menambah masalah di kabupaten Lebak. Lebih baik dalam pendapat HMI-MPO lebih baik cari kerjasama yang benar dan tidak merugikan masyarakat. Agar tidak menimbulkan polemik di kemudian hari, tentunya meminta pihak bupati lebih teliti dalam menjalani kerja sama dengan Pemkot Tangsel.
“Berkaca dari Kota Serang yang tidak memperpanjang kontrak tersebut. Jelas pasti ada dampak lainnya yang membuat mereka mengakhiri kerjasama itu. Jadi sampai kerjasama ini malah jadi dilema bagi Pemkab Lebak,” tuturnya. “Di Lebak sampah juga banyak, kenapa mau menerima sampah dari luar daerah. Kelola dulu aja sampah yang ada. Jangan menerima sampah dari luar,” imbuhnya.
Ketua Bidang Eksternal HMI MPO Cabang Lebak, Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi, juga menambahkan bahwa pihak Pemkab Lebak seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan masyarakat, organisasi tentang kelingkungan hidup soal baik buruknya ketika sampah itu dibuang ke Lebak.
“Seharusnya Bupati Lebak mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama dengan pihak Pemkot Tangsel, apalagi ini harus lebih dikaji lebih jauh lagi tentang dampak buruknya jika memang Lebak siap menjadi tempat penampungan sampah,” kata pria yang biasa disapa akrab Bew ini.
Katanya, kegiatan kerja sama persoalan pembuangan sampah ini harus memikirkan dampak-dampak yang kemungkinan akan terjadi nantinya. Sampah yang dikirim diyakini dengan jumlah banyak, melihat kondisi jelas ini mengancam kesehatan, pencemaran lingkungan.
“Apakah memang dengan kerja sama ini dampak positif yang jauh akan didapat atau malah dampak negatif yang lebih banyak diterimanya,” singgungnya. “Tentu kami berharap pihak Pemda Lebak dalam melaksanakan kegiatan kerja sama ini harus lebih hati-hati, karena ini menyangkut kesehatan, kondisi lingkungan dan hal negatif lainnya,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post