SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), M Faridzal Gumay mengatakan wilayah krisis air bersih kian meluas. Saat ini, total terdapat 6 kelurahan yang mengalami kekeringan.
Sumur-sumur warga mengalami kekeringan akibat kemarau panjang dalam beberapa bulan terakhir ini.
“Betul. Hari ini ada dua wilayah yang laporan,” ujar Gumay.
Ia memaparkan kedua wilayah yakni, di Kampung Setu RT 01/01 dan Kampung Gardu RT 03/02, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong. Di wilayah itu, kata dia, telah didistribusikan bantuan air bersih sebanyak 5000 liter untuk 35 kepala keluarga.
Untuk lokasi kedua, yakni Kampung Maruga RT 05 RW 09, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong. Di pemukiman tersebut telah didistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter untuk 25 kepala keluarga.
“Kedua wilayah tersebut kami sudah dapatkan surat resmi dari lurahnya masing-masing,” terang Gumay.
Kata dia, pihaknya juga menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang sudah lebih dulu kekeringan. “Wilayah pemukiman di Kecamatan Setu memang yang paling rawan krisis air bersih,” sebutnya.
Sebagai informasi, titik sebaran krisis air bersih di Kota Tangsel sudah lebih dulu melanda wilayah Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyebut pihaknya tengah mempersiapkan tempat penampungan air bersih atau torn. Sebanyak 50 torn akan disebar untuk membantu masyarakat melewati musim kemarau yang berdampak keringnya sumber air warga.
Menurut Benyamin, pihaknya memiliki sejumlah penanganan krisis air. Mulai dari jangka pendek hingga menengah. Untuk jangka pendek, 3 sampai 4 tanki air di suplai setiap harinya. (eko)
Diskusi tentang ini post