SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemprov Banten menggandeng USAID Erat Perwakilan Provinsi Banten, dalam mengembangkan berbagai inovasi layanan publik. Kerjasama itu selama ini sudah berjalan dengan baik, dengan menyepakati empat inovasi daerah yang menjadi bahan pembelajaran peer to peer.
Dari empat inovasi itu, tiga inovasi dari Provinsi Banten yakni Laksa Gurih, Cageur Jasa dari Kota Tangerang dan Kader Jamilah dari Kabupaten Lebak. Sedangkan satu inovasi lagi dari Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, yaitu Gerakan Kudu Sekolah.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani mengatakan, inovasi pelayanan publik merupakan terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan,ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkenaan dengan hal ini, lanjutnya, Pemprov Banten melakukan inovasi guna meningkatkan pelayanan publik dalam berbagai sektor, dan melakukan pembinaan terhadap inovasi pelayanan publik.
Pembinaan ini dengan melakukan tiga hal yaitu pertama penciptaan dengan gerakan one agency one inovation (dalam satu perangkat daerah ada satu atau lebih inovasi pelayanan publik). kedua pengembangan dengan melakukan replikasi inovasi pelayanan publik.
“Dan ketiga dengan pelembagaan yaitu inovasi pelayanan publik menjadi program yang dianggarkan, bagian dari tupoksi, memiliki dasar hukum, dan budaya organisasi,” ucapnya, pada seminar pembelajaran replikasi inovasi pelayanan publik dan peluncuran kompetisi inovasi pelayanan publik 2023 yang diselenggarakan USAID Erat Perwakilan Provinsi Banten, di salah satu Hotel di Kota Serang, Kamis (12/10/2023).
Tidak sampai disitu, tambah Mahdani, untuk mengoptimalkan penerapan inovasi layanan publik Pj Sekda Banten mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 060/3623-orb/2022 tanggal 28 november 2022 serta SE Biro Organisasi dan Reformasi Setda Provinsi Banten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), bersama dengan Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) diinstruksikan untuk dapat segera membangun simpul inovasi (inovation hub).
Setiap OPD yang telah memiliki inovasi harus mengikutsertakan inovasi tersebut kedalam kompetisi atau penilaian inovasi ditingkat nasional seperti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB,
“Innovation Government Award (IGA) yang dilaksanakan oleh Kemendagri, Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) yang dilaksanakan oleh Bappenas, atau mekanisme penilaian inovasi lainnya,” tambahnya.
.“Dengan adanya KIPP Banten 2023 dan Jaribanten ini, diharapkan dapat menguatkan ekosistem inovasi di Banten, menciptakan tata kelola yang efektif, efisien dan kuat, menjadikan SDM di Banten lebih inovatif, berkualitas dan visioner, serta kompetisi inovasi di Banten menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kerja,” ucapnya.
Kemudian, dari proses pembelajaran peer to peer yang dilakukan di Provinsi Banten, telah ada upaya replikasi inovasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota, antara lain Gerakan Aje Kendor Sekolah (AKS), Gerakan Sarerea Lulus Sakola (GSLS), Gerakan Geura Sakola yang merupakan inovasi untuk menurunkan angka ATS (Anak Tidak Sekolah) di Kota Serang dan replikasi gerakan kudu sekolah.
Inovasi Pengajaran PAUD, inovasi baru yang akan dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang, terinspirasi dari proses peer to peer (inovasi GKS dan Kader Jamilah).
Lalu Inovasi pelayanan kesehatan ASN, inovasi baru yang akan dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cilegon, terinspirasi dari proses peer to peer inovasi Cageur Jasa dan Laksa Gurih.
Selanjutnya Sehat untuk Pandeglang Cegah Kematian Anak dan Ibu (Seupan Cau), inovasi yang telah dikembangkan di Kabupaten Pandeglang akan mereplikasi model kader Jamilah pada aspek pemberdayaan masyarakat.
Bergandengan tangan bersama rumah sakit atasi stunting (Beta Rakit Anting), inovasi baru yang akan dikembangkan oleh RSUD Malingping, mereplikasi inovasi Kader Jamilah.
Aje Kendor Kesehatan di Kota Serang, yang merupakan replikasi dari Kader Jamilah, Sekole Maning Lur di Dinas Pendidikan Kota Cilegon replikasi dari gerakan Kudu Sekolah.
“Ke depan, tentu kita akan terus kembangkan berbagai inovasi dalam rangka mempermudah pelayanan masyarakat,” ungkapnya.
Salah satu tim USAID Erat Perwakilan Provinsi Banten Erna Irawati menambahkan, pemerintah telah mendorong seluruh daerah untuk menyelenggarakan berbagai inovasi dalam pelayanan publik. Dari berbagai inovasi itu, kemudian dilakukan berbagai kompetisi yang diselenggarakan baik oleh Kemenpan RB maupun Kemendagri.
“Dampak dari itu, banyak daerah yang melakukan inovasi. Oleh karenanya, untuk mewadahi semua itu, USAID mendukung pengembangan inovasi Hub sebagai wadah kreasi, Sehingga itu tidak hanya sekedar etalase dan penyimpanan inovasi tapi juga bisa direplikasi di daerah lainnya,” katanya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post