SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Hampir tiga tahun lamanya tanggul Kali Sabi yang terletak di Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mengalami kerusakan. Dinding turap tersebut jebol dan belum ada perbaikan hingga saat ini.
Pantauan di lokasi, dinding tanggul yang rusak itu berdekatan dengan proyek pembangunan GOR Periuk Jaya. Terlihat kondisi dinding turap di kali tersebut retak dan nyaris ambruk.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menuturkan, perbaikan atas kerusakan dinding turap merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Namun, kata Ruta, Pemerintah Kota Tangerang berinisiatif melakukan penanganan darurat. Ia menyebut perbaikan tanggul Kali Sabi sudah masuk dalam program pemeliharaan tanggul. Dalam waktu dua atau tiga minggu ke depan, lanjut Ruta, pihaknya akan mulai memperbaiki tanggul Kali Sabi tersebut. “Pola perbaikannya akan meningkatkan kualitas tanggul yang semulanya mengandalkan sistem bronjong akan diubah dengan konstruksi turap permanen,”ungkapnya, Kamis (12/10/2023).
Ruta menyebut anggaran perbaikan tanggul ini menggunakan dana pemeliharaan sarana pengendalian banjir se-Kota Tangerang. Pelaksanaan pekerjaannya melalui sistem swakelola. “Artinya kebutuhan material dan tenaga, disesuaikan dengan kebutuhan di sana,”ucapnya.
Ruta mengaku kerusakan tanggul tersebut sempat mengundang aksi protes oleh warga setempat. Di lokasi turap yang rusak, terpampang spanduk permintaan perbaikan turap yang dibentangkan oleh Komunitas Masyarakat Pinggir Kali Sabi.
Dirinya pun mengimbau warga setempat bersabar untuk menunggu perbaikan yang akan dilakukan pihak PUPR dalan waktu dekat. “Itu sudah diprogramkan, tim kami sudah bergerak dari sisi hulu dan dalam waktu dekat kita akan sampai ke lokasi kerusakan dekat spanduk itu,” jelasnya.
Sementara warga sekitar, Tata (71) menjelaskan kondisi kerusakan turap itu sudah berlangsung selama 3 tahun. Kata dia, pada waktu itu Pemerintah Kota Tangerang hanya melakukan perbaikan sementara dengan menggunakan bronjong. “Rusaknya itu akibat banjir di tahun 2020, tanggul jebol dan menerobos ke rumah warga,” ucapnya kepada SatelitNews.Com.
Kata Tata, perbaikan sementara yang dilakukan tiga tahun lalu itu tidak efektif. Banjir masih kerap melanda perumahan warga dan kawasan perkebunan sekitar. Dirinya berharap pemerintah bisa memperbaiki kerusakan berat pada tanggul tersebut. Mengingat, beberapa bulan kedepan akan memasuki musim hujan. “Belum lagi kalau ada air kiriman, sudah pasti warga sini terendam banjir,” tandasnya. (mg05)
Diskusi tentang ini post