SATELITNEWS, TANGSEL–Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rencananya akan memaksimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu-Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R) dan bank sampah yang berada di wilayahnya. Hal itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam mengendalikan volume sampah.
“Memang salah satu yang sedang kami gencarkan saat ini adalah TPST3R. Yang jumlahnya ada 100 lebih, sekarang jni kita dorong mereka untuk membuat inovasi dan kreativitas dari sampah yang selama ini mempunyai nilai ekonomi,” ujar Benyamin.
“Kemudian bank sampah ada 43 kurang lebih ini saya akan dorong pembentukan bank sampah yang baru,” sambungnya.
Ia juga berharap agar bank sampah yang sudah ada dapat berinovasi. Pihaknya juga mengaku terus melakukan pendampingan agar sistem yang ada bisa berjalan lebih modern agar maksimal.
“Kemudian yang sudah ada sekarang kita lakukan motivasi dan pendampingan untuk secara modernisasi. Mereka bisa mengelola sistem perbankan dari uang yang masuk di masyarakat dengan lebih canggih, baik, penggunaan IT dan sebagainya,” bebernya.
Benyamin mengaku, mengandalkan bank sampah dalam pengelolaan sampah terpadu merupakan strategi yang dilakukan pihaknya. Sehingga nantinya, klaim Benyamin, sampah yang akan dibuang ke TPA Cipeucang akan menyusut.
“Tapi yang pasti bank sampah menjadi salah satu cara strategi kami yang berikutnya,” sebutnya.
Sebagai informasi, kapasitas di TPA Cipeucang sudah melebihi pasokan sampah 400 ton perharinya. Bahkan Pemkot Tangsel harus bekerjasama dengan Pemerintah Serang dalam penanganan masalah sampah.
Meski demikian di akhir tahun ini Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Serang akan berakhir. Rencananya Pemkot Tangsel akan menjalin kembali kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak.
Selain gencarkan TPST3R dan bank sampah, Benyamin minta kepada lurah di setiap wilayah agar bisa berinovasi dalam mengurangi jumlah sampah di wilayah masing-masing.
“Yang saya lakukan adalah bagaimana saya mendorong para lurah untuk bisa mengurangi sampah di lingkungannya 20 sampai 30 persen dengan cara yang mereka sendiri harus rembukan dengan masyarakatnya. Yang pasti jangan dibakar karena akan menimbulkan asap polusi dan kebakaran yang lebih besar lagi,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post