SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Mohamed Salah turut bersuara soal krisis di Gaza, Palestina. Bintang Liverpool dan Mesir itu meminta pembantaian penduduk Gaza dihentikan.
Gaza dalam situasi krisis menyusul bombardir yang dilakukan oleh Israel. Situasi ini dipicu klaim pertahanan diri Israel atas serangan yang dilakukan oleh Hamas, sebuah organisasi Palestina yang melakukan perlawanan atas kekejian terhadap rakyat Palestina.
Serangan Hamas tak lepas dari tindak kekerasan bertubi-tubi, diskriminasi, pelecehan terhadap Masjid Al Aqsa, serta politik apartheid yang dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina. Israel merespons dengan menjatuhkan bom-bom ke Gaza, termasuk yang diduga menghancurkan rumah sakit Al Ahli Baptist hingga jatuh ratusan korban jiwa.
Hingga saat ini korban jiwa di Gaza mendekati angka 3.500 jiwa, termasuk ratusan anak-anak. Israel sendiri menutup jalur bantuan, memberlakukan pengepungan dan menutup jalur air, makanan, dan listrik ke Gaza. “Selalu tidak mudah untuk berbicara di masa-masa seperti ini. Terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak momen brutal dan yang meremukkan hati terjadi,” ungkap Mohamed Salah dalam video yang dibagikan di X, atau yang dulu dikenal dengan Twitter.
“Eskalasi dalam beberapa pekan terakhir ini sulit untuk disaksikan. Semua nyawa itu suci dan harus dilindungi. Pembantaian ini harus dihentikan. Keluarga-keluarga hancur berantakan.”
“Yang jelas sekarang bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diizinkan. Orang-orang di sana dalam kondisi memprihatinkan.”
“Pemandangan di rumah sakit kemarin malam itu mengerikan. Orang-orang Gaza butuh makanan, minum, dan suplai medis secara mendesak.”
“Saya meminta para pemimpin dunia untuk bersama-sama mencegah pembantaian lebih jauh atas jiwa-jiwa tak bersalah, kemanusiaan harus menang,” ungkapnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa pesepakbola di Eropa yang melakukan aksi seperti Mohamed Salah malah berakhir dibekukan klubnya. Mereka adalah Anwar El Ghazi, pemain Mainz 05 dari Bundesliga dan Youcef Atal pemain Nice dari Liga Prancis. Keduanya dibekukan dari latihan dan pertandingan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, satu lagi pemain dari Bundesliga yakni Noussair Mazraoui sedang diinvestigasi oleh klubnya, Bayern Munich. Mazraoui sempat mengunggah video dukungan kepada Palestina dengan membagikan ulang akun yang memperlihatkan bendera Palestina berkibar, dengan tulisan ‘Amin’ di Instastory.
Belum ada pernyataan dari Liverpool yang merupakan klubnya Mohamed Salah terkait aksi buka suara si pemain sejauh ini. Yang pasti, Salah masih jadi tulang punggung The Reds dengan sudah mencatatkan lima gol dan empat assist dari delapan laga di Liga Inggris.
Selain Salah, satu pemain Liga Inggris asal Mesir lainnya yang membela Palestina adalah Mohamed Elneny. Gelandang tengah itu pun mengganti foto profile-nya di Twitter dengan bendera Palestina yang berkibar.
Di sisi lain, Karim Benzema bakal mengajukan tuntutan hukum kepada Menteri Dalam Negeri Prancis. Ia dituding punya hubungan dengan teroris setelah mendukung Palestina.
Karim Benzema memberikan dukungan kepada warga sipil Palestina yang menjadi korban konflik antara Hamas dan Israel. Ia mengutuk Israel yang melakukan serangan tak pandang bulu hingga wanita dan anak-anak menjadi korban.
Tindakan Pemain Al Ittihad ini dikecam oleh pejabat Prancis. Ia dituding punya hubungan dengan gerakan yang dicap teroris Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmain. “Benzema dikenal punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin,” ujar Darmain kepada CNews.
Selain Darmain, pejabat Prancis lainnya yang turut memojokan Benzema adalah anggota parlemen, Nadien Morano. Ia menyebut Benzema sebagai agen propaganda Hamas karena mendukung Palestina. Prancis sendiri dalam konflik Hamas dengan Israel sudah mengatakan bakal berpihak ke Israel.
Tudingan ini langsung dibantah oleh pihak Benzema melalui pangacaranya. Dikutip dari Le Parisien, pengacara Benzema menilai tudingan tersebut mengada-ada.
Pihak Benzema siap mengajukan tuntutan hukum kepada pejabat Prancis. Pejabat Prancis dinilai telah menyebarkan informasi bohong dan melakukan pencemaran nama baik kepada Benzema.
“Kami sedang mempertimbangkan proses hukum terhadap menteri ini untuk menjeratnya misalnya dengan undang-undang tentang manipulasi informasi yang penting dari pemerintah… dan pencemaran nama baik atau bahkan penghinaan publik, karena tidak adanya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang menurutnya terkenal buruk, jelas-jelas ini dikatakan untuk menghina,” bunyi pernyataan pihak Benzema dikutip dari Onefootball. (dm)
Diskusi tentang ini post