SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) tengah berupaya mengatasi krisis air bersih di wilayahnya. Salah satunya yakni dengan menyebar 10 toren berukuran besar ke setiap wilayah yang mengalami kekeringan.
Budi Rahmat Hidayat, Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah DCKTR mengatakan, 10 toren yang sudah disebar itu sebenarnya belum mencukupi. Pasalnya, kata dia, hal itu diluar prediksi lantaran faktor kondisi alam yang terjadi beberapa bulan terakhir.
Budi mengaku, jumlah toren yang ada saat ini harus ditambah. Terlebih, kata dia masih terlalu banyak masyarakat yang membutuhkan. Namun, ia menyebut saat ini terkendala dengan anggaran yang terbatas. Untuk itu, pihaknya menunggu APBD perubahan untuk pengadaan toren yang baru.
“Jadi yang sudah ada di APBD murni ini kita ngga tau ni kalau ada musibah kekeringan el nino cukup panjang. Jadi kita cuma menganggarkan 10 unit toren sama kaki besi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/10).
Ia menyebut, pembagian toren berkapasitas 2.000 liter itu didahulukan bagi wilayah terparah seperti Kecamatan Setu dan sekitarnya.
“Kita sudah sebar ke Kranggan 6 toren, Muncul 1 toren, dan Setu 1 toren. Itu sudah kita kasihkan. Ternyata dengan 10 toren itu masih kurang karena kan kekeringan cukup panjang, akhirnya di APBD perubahan ini kita anggarkan lagi 50 unit di beberapa titik untuk membantu masyarakat yang kekurangan air bersih,” ungkapnya.
“Perubahan di bulan ini harusnya, ini nunggu pengesahan dari pak wali, mungkin paling cepat saya si pengennya minggu ini atau bulan ini sudah segera. Karena kita ngga bisa nahan. Jadi bukan kita ngga peduli sama masyarakat,” sambungnya.
Menurutnya, dengan adanya titik-titik toren membuat pendistribusian air bersih menjadi lebih efektif dari segi waktu dan tenaga. Pendistribusian pun tetap rutin dilakukan lantaran masifnya permintaan.
“Jadi dengan adanya toren air dilapangan itu jadi mobil tangki cuma isi toren udah bisa balik lagi. Kalau sebelumnya kan dari mobil tangki ngisi satu satu ke ember lama, sekarang udah adanya toren dilapangan tinggal isi toren aja,” katanya.
Sebagai informasi, saat ini kurang lebih terdapat 39 titik di 10 Kelurahan yang mengalami kekeringan. Akibatnya, 2.117 KK terdampak. (eko)
Diskusi tentang ini post