SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pantai Laba dan Cikaroeng Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, sejak dua minggu terakhir tercemar. Penyebabnya, diduga berasal dari limbah sisa pembakaran batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan.
Di dua lokasi itu, kondisi air berubah warna menjadi kekuningan dan dipenuhi buih. Kondisi tersebut kerap terjadi di perairan Pantai Labuan, dan berdampak terhadap hasil tangkapan para nelayan.
Pedro, nelayan Labuan mengaku, sejak adanya dugaan pencemaran limbah itu, hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan karena kondisi air yang kotor.
“Semenjak banyak buih, ikan-ikan enggak ada, biasanya mah enggak susah buat nyari ikan, tapi ini mah lumayan susah,” kata Pedro, Senin (30/10/2023).
Pedro menduga, limbah tersebut berasal dari sisa pembakaran batu bara yang dilakukan oleh PLTU Banten 2 Labuan. Soalnya, kata dia, di wilayah tersebut tidak ada perusahaan atau kegiatan yang menghasilkan limbah kecuali dari PLTU.
“Kayaknya dari PLTU, soalnya darimana lagi limbahnya,” tandasnya.
Maksum, warga Cikaroeng, Kecamatan Labuan mengatakan, hal tersebut bukan sesuatu yang baru terjadi di wilayah pantai Cikaroeng.
Pasalnya, hampir setiap bulan ditemukan adanya limbah disepanjang pantai Labuan.
“Sudah sering. Ini mah limbah, lihat saja bentuknya, kan enggak mungkin kalau buih akibat ombak laut,” pungkasnya.
Lembaga Independen Pemantau Pembangunan (LIPP) Banten Suherman Pratama mengaku, pihaknya banyak mendapat laporan terkait persoalan limbah tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkirim surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), agar menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan uji lab.
“Iya sudah sering denger laporannya, kita juga sudah periksa ke lokasi. Memang benar ada dugaan limbah dibuang ke laut, nanti akan kita lakukan uji lab. Kita juga akan sampaikan hal itu kepada Kementerian LHK agar bisa sama-sama melakukan pemeriksaan,” ungkap Suherman.
Dikonfirmasi terpisah, Humas PLTU Banten 2 Labuan, Sandi mengakui, persoalan tersebut merupakan limbah dari perusahaannya.
Namun, dirinya mengaku sudah melakukan upaya untuk mengatasi persoalan tersebut, termasuk melakukan perbaikan pemecah buih.
“Ya pak, terkait hal tersebut sudah kita informasikan dan berikan surat klarifikasi. Upaya dari kami sudah melakukan penyemprotan anti buih dan melakukan perbaikan alat pemecah buih,” katanya singkat. (mg4)
Diskusi tentang ini post