SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Memasuki musim pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) meminta masyarakat lebih waspada. Tindakan itu harus dilakukan karena pergantian musim bisa menyebabkan terjadinya bencana alam.
Kepala BPBDPK Kabupaten Pandeglang Ali Fahmi Sumanta menyatakan, potensi bencana alam yang bisa terjadi pada pergantian musim kemarau ke musim penghujan yakni, angin kencang, pohon tumbang, banjir, dan lainnya.
“Kita harus tetap waspada, karena sudah masuk pancaroba,” kata Fahmi, Minggu (5/11/2023).
Fahmi mengatakan, beberapa waktu lalu bencana alam terjadi di wilayah Kecamatan Karangtanjung. Bencana itu terjadi karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Akibat hal itu, sebanyak 226 rumah rusak ringan, 49 rumah rusak sedang, 51 rumah rusak berat, tiga bangunan sekolah rusak ringan, satu majelis taklim rusak berat, lima pesantren rusak ringan, dan dua musala rusak ringan.
“Kerugiannya besar, ratusan juta rupiah, ada juga yang sampai meninggal dunia. Selain kita meminta masyarakat waspada, kuta juga selalu menerjunkan tim untuk memantau semua lokasi rawan bencana. Tujuannya supaya penanganan pertama kebencanaan bisa dilakukan dengan segera,” paparnya.
Kepala Seksi (Kasi) Strategi Pengendalian Operasi BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Deni menyatakan, memasuki musim pancaroba, iklim atau cuaca belum stabil sehingga berpotensi terjadi bencana. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada karena bencana bisa terjadi kapan saja.
“Sesuai prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memasuki musim pancaroba ini, hujan disertai angin kencang bisa terjadi, petir juga sering terjadi. Nah hal ini lah yang harus diwaspadai, karena bisa menyebabkan bencana alam,” pungkasnya.
Deni mengatakan, kewaspadaan tinggi harus dilakukan oleh masyarakat yang memiliki bangunan rumah yang dekat dengan pohon besar, atap bangunan yang tidka permanen, dan lainnya karena bisa menyebabkan rumah mengalami kerusakan.
“Kita semua harus rutin melakukan pengecekan rangka atap rumah, khawatirnya sudah lapuk karena bisa menyebabkan roboh. Banjir juga bisa terjadi, karena aliran sungai yang tersumbat. Pohon besar dekat rumah juga bisa menimpa bangunan rumah,” katanya.
Deni mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa melakukan penebangan terhadap pohon besar yang ada didekat jalan dan bangunan perkantoran, karena bisa membahayakan.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Dinas LH agar bisa menebang pohon yang sekiranya bisa membahayakan,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post