SATELITNEWS.COM, JAKARTA–Baim Wong menjadi korban phising atau peretasan melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA). Itu terjadi, setelah dia mengeklik sebuah fail gambar dari pihak yang mengaku sebagai kurir paket.
“Minggu kemarin saya menerima WhatsApp dari nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim itu mengaku sebagai kurir paket dan di chat itu dia kirim foto paket berupa fail,” kata Baim Wong.
“Kebetulan saya juga sedang memesan barang via online. Nah saya itu tidak ngeh, main klik saja karena saya memastikan paket saya. Anehnya, yang muncul adalah tampilan loading beberapa saat,” lanjutnya.
Baim Wong mengaku sempat curiga, tapi karena ia juga menghadapi banyak pekerjaan dan dikejar oleh waktu, dia mengabaikannya. Namun setelah berhari-hari berlalu, ia kaget menemukan notifikasi transfer dari aplikasi keuangan di ponselnya yang menunjukkan ada sejumlah pengiriman dana dari salah satu rekening miliknya ke sebuah rekening yang tak ia kenal.
Baim langsung menelpon pihak bank dan memblokir rekening tersebut. Ia kemudian penasaran dengan apa yang terjadi dan memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam.
“Ketakutan saya semakin besar ketika tahu bahwa kejadian yang saya alami sangat mirip dengan modus penipuan melalui WhatsApp,” kata Baim Wong. “Modusnya itu dengan menggunakan fitur pesan fail, ada juga yang mengirimkan promo dan kode OTP,” ujarnya.
Baim menyebut ia langsung memeriksa satu per satu rekening yang ia miliki melalui aplikasi keuangan di ponselnya, dan mengganti semua kata kunci atau password.
Dalam video itu, Baim berharap kejadian dan kerugian uang yang ia alami karena peristiwa ini tidak terjadi ke orang lain. Apalagi kasus penipuan melalui WhatsApp disebut semakin marak terjadi.
Phising adalah teknik infiltrasi penjahat siber yang berupaya memperoleh kredensial (username dan password) pengguna melalui penipuan, termasuk pencurian kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan informasi rahasia lainnya.
Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, mengungkapkan pada 2022 pihaknya melihat peningkatan serangan spear-phising (atau phising bertarget) yang menargetkan bisnis di seluruh dunia.
Phising sendiri bisa dilakukan bukan hanya melalui WhatsApp, sejumlah tautan yang berada dalam surat elektronik atau email juga bisa menjadi wadah pelaku phising. (san)
Diskusi tentang ini post