SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pendukung Persita Tangerang dibuat geregetan dengan performa tim saat menjamu Barito Putera di Indomilk Arena, Sabtu (5/11) malam. Sempat unggul dua gol atas tim tamu, Pendekar Cisadane mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang 2-2.
Persita unggul lebih dulu pada menit ke-34 atas aksi striker asal Argentina, Ramiro Fergonzi. Dia memanfaatkan umpan terukur dari Ezequiel Vidal di sisi kiri untuk mengecoh penjaga gawang Barito, Ega Rizky. Persita pun mampu unggul 1-0 hingga turun minum.
Pertandingan pada babak pertama diwarnai hujan lebat. Lapangan menjadi tergenang air.
Pada babak kedua keadaan tidak berubah. Tidak ada tim yang dominan dalam mengendalikan permainan.
Rifky Dwi Septiawan sukses membawa Persita unggul 2-0 lewat tandukannya di menit 59. Berdiri bebas di kotak penalti, Rifky mampu menanduk bola hasil umpan silang Fergonzi di sisi kanan.
Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan kemudian melakukan perubahan taktik Bek Renan Alves pun menjadi striker dadakan dan banyak bola lambung dikirimkan kepadanya. Tim tamu mampu memperkecil keadaan di menit ke-66 lewat tandukan Mike Ott, hasil kemelut di depan gawang Rendy Oscario.
Laga yang mungkin hanya tersisa beberapa menit saja gagal dipertahankan oleh Persita. Tandukan pemain pengganti Eksel Runtukahu di penghujung laga membawa Barito mencuri satu poin dari Tangerang. Tambahan satu poin ini tak membuat posisi Persita berubah di urutan ke-15 dengan 19 poin.
Pelatih Divaldo Alves mengungkapkan timnya masih saja kehilangan fokus di menit krusial sehingga harus rela bermain imbang 2-2.
“Kami mencoba menjaga pertandingan di babak pertama, Kita tahu Barito Putera adalah tim yang kuat dan pada babak kedua kita hilang fokus di menit terakhir. Berarti kita harus perbaiki itu, kita harus usaha lagi, kita harus bertarung lagi,” ujar Divaldo.
“Dan yang saya lihat di babak kedua kita hilang fokus sedikit saja. Sementara di babak pertama kami bekerja keras. Kedepan saya dan pemain berjanji tetap bertarung untuk membawa tim ini bangkit lagi,” ungkapnya.
Hujan deras dan membuat genangan air di permukaan lapangan membuat kedua tim kesulitan dalam mengembangkan permainan. Bola-bola lambung dan langsung pun diandalkan oleh kedua tim.
“Sebenarnya kita punya strategi, tapi hujan membuat semuanya berubah. Sulit bermain dengan kondisi hujan dan genangan air, bola akan ke depan saja. Karena sulit bermain seperti itu,” ujar Divaldo.
“Tapi sebenarnya kami perlu memperbaiki di beberapa posisi karena memang di lini depan harus ada lebih kejelasan. Momentum yang kita mau lakukan saat transisi harus jelas. Tapi saya mau perbaiki dengan pemain yang ada,” papar Divaldo. (gatot)
Diskusi tentang ini post