SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Memasuki musim penghujan, jumlah kecamatan yang mengalami krisis air bersih mulai berkurang. Awalnya, ada 26 kecamatan terdiri dari 99 desa yang terdampak krisis air bersih, saat ini tinggal 18 terdiri dari 75 desa kecamatan yang masih membutuhkan kiriman air bersih.
Sebelum musim hujan, daerah yang mengalami krisis air bersih yakni di wilayah Kecamatan Cadasari, Sukaresmi, Cikeusik, Mandalawangi, Patia, Sobang, Angsana, Karangtanjung, Panimbang, Banjar, Picung, Sindangresmi, Cibitung, Pagelaran, Pandeglang, Saketi, Bojong, Majasari, Munjul, Cigeulis, Kaduhejo, Cibaliung, Mekarjaya, Koroncong, Labuan, dan Kecamatan Cisata.
Setelah memasuki musim penghujan, wilayah yang membutuhkan pasokan air bersih yakni wilayah Kecamatan Pagelaran, Patia, Sobang, Picung, Sukaresmi, Carita, Cikeusik, Cibaliung, Angsana, Munjul, Bojong, Banjar, Sindangresmi, Panimbang, Kaduhejo, Mandalawangi, Cadasari, Cigeulis, dan Kecamatan Mekarjaya.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang Rian Sutansyah mengatakan, hujan yang turun dibeberapa wilayah Pandeglang beberapa waktu mengurangi daerah yang mengalami krisis air bersih.
“Iya udah mulai berkurang,” kata Rian, Selasa (7/11/2023).
Rian mengatakan, meski daerah yang mengalami krisis air bersih sudah berkurang, namun pihaknya tetap memberikan pasokan air bersih ke wilayah yang masih membutuhkan.
“Walaupun sudah berkurang, tetapi kan masih ada daerah yang kekeringan, jadi pasokan air bersih terus kita berikan,” tandasnya.
Rian mengatakan, status siaga darurat bencana kekeringan yang ditetapkan juga tidak berubah karena masih banyak yang mengalami krisis air bersih. Dalam satu hari, pihaknya bisa mengirim empat sampai enam tangki air dengan kapasitas lima ribu liter.
“Sehari masih bisa empat sampai enam kali pengiriman,” pungkasnya.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang Madsira mengatakan, wilayah selatan Pandeglang hingga sat ini belum terjadi hujan.
Dengan demikian, krisis air bersih akibat kemarau panjang masih terus terjadi, dan banyak masyarakat yang membutuhkan pasokan air bersih.
“Di Selatan belum terjadi hujan, sehingga kekeringan dan kekurangan air bersih masih terjadi. Tetapi kita bersama dengan pihak BPBDPK dan relawan lainnya, terus melakukan pengiriman pasokan air ke rumah warga atau ke wilayah yang membutuhkan,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post