SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Anak usaha PT ABM Investama (ABM) Tbk, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) kembali sukses menambah SDM unggulan dari kalangan muda. Sebanyak 15 peserta lulus dari Welding Development Program (WDP) kedua di tahun ini. Total lebih dari 150 SDM unggul telah dicetak melalui WDP.
“Welding Development Program merupakan program yang dilakukan SSB untuk memberikan pelatihan pada peserta usia produktif agar siap bekerja. Melalui program ini, SSB telah menyiapkan talent yang baik dan kompeten,” ujar Direktur PT SSB Johan Budisusetija, dalam acara closing ceremony WDP PT SSB, di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (17/11/2023).
SSB bergerak di bidang teknik terkemuka di industri pertambangan dan energi, yang fokus mengembangkan lini bisnis jasa rekayasa, manufaktur dan rekondisi. WDP merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) SSB yang diselenggarakan untuk mendidik pemuda dengan usia produktif, agar siap bersaing di dunia kerja.
WDP kali ini merupakan kegiatan kedua selama periode 2023, setelah sebelumnya sukses digelar di Sanggata, Kalimantan Timur di awal tahun. Saat ini sedang berlangsung Machining Develpoment Program (MDP) di Trainir Center SSB Kariangau, Balikpapan.
Program WDP yang berlangsung sejak 19 Juli 2023, dimulai dengan pelatihan pengelasan hingga 3G Shielded Metal Arc Welding (SMAW) di Balai Besar Pelatihan Bokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang, Banten. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pengelasan posisi 6 G sampai dengan On the Job Training SSB Cikupa, Kabupaten Tangerang hingga 16 November 2023.
“Melalui program WDP, kami berharap peserta yang lulus dapat bersaing dan menunjukkan keunggulannya dalam lingkup pekerjaan. SSB tentunya terus menjadi wadah untuk mendorong generasi muda bertalenta agar memaksimalkan kemampuannya, shingga mereka unggul di setiap bidang” tutur Johan.
Pada periode WDP kali ini, peserta yang lulus 9 diantaranya berasal dari Papua dan 6 lainnya dari Pulau Jawa. Setiap tahunnya SSB menyasar seluruh wilayah operasionalnya untuk memberikan pelatihan dalam mengembangkan keterampilan sekaligus menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Program ini sekaligus memberikan ilmu yang bervariasi dan mengajak peserta untuk bekerja secara tim dan patuh terhadap nilai-nilai penting untuk menjadikan safety sebagai budaya dengan menjaga keamanan dan keselamatan selama bekerja yang selalu diterapkan oleh semua karyawan SSB,” ujar Johan.
WDP menjadi inisiasi bagi SSB untuk membantu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan D-III untuk meningkatkan tenchinal skill dan soft skill. Sejak diselenggarakan pada tahun 2017, SSB terlah berhasil meluluskan lebih dari 150 peserta di area operasional perusahaan. Program ini berhasil memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten.
Sebagai salah satu program pionir CSR SSB, WDP sukses melatih tenaga las berkualitas yang terdiri dari 15 persen teori dan 85 persen praktik. Materi teknik pengelasan diantaranya Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), Flux Core Arc Welding (FCAW) dan Arc Gouging.
Peserta didorong untuk memahami pengelasan agar meningktkan skill dan siap bersaing di dunia kerja, dibekali untuk memprioritaskan keselamatan bekerja, serta patuh terhadap aturan kerja tim. Komitmen SSB menginisiasi WDP menjadi bukti bahwa perusahaan berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi peserta yang mengikuti training tersebut. Pasalnya, peserta yang lulus dapat menjadi tenaga kerja dan memberikan kontribusi kepada daerah operasional bisnis SSB.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknik terkemuka di industri pertambangan, SSB juga secara aktif mengembangkan lini bisnisnya. Saat ini SSB tengah menggencarkan peluncuran produk-produk unggulan.
“SSB ingin menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, menyediakan solusi bernilai tambah, serta memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi alasan perusahaan untuk terus berinovasi dan memberi manfaat kepada masyarakat,” ujar Johan.
Terbaru, SSB menghadirkan Optiload 120 m3 untuk muatan material batu bara guna menjawab kebutuhan operasional industri yang tinggi, khususnya di operasional pengangkutan batu barau alias hauling. Melalui Optiload 120 m3, beban material dapat terdistribusi dengan baik dan mampu meningkatkan kapasitas payload hingga 19,5 persen. SSB juga menyediakan Optiload 70 m3 untuk material overburden (OB) sebagai bagian dari solusi oprasional hauling.
“Optiload 120 m3 biasanya digunakan untuk mengangkut batu bara, dikembangkan untuk memaksimalkan potesni mauatan armada dengan berat yang lebih ringan. Dengan begitu, konsumsi bahan bakar dan produktifitas alat di lapangan akan lebih efektif dan efisien” papar Johan.
Untuk mendukung mobiltas pekerja tambang, SSB juga mengembangkan bus jenis Manhaul yang berfungsi untuk mebawa pekerja tambang dari satu lokasi ke lokasi lain. Poduk besutan SSB ini didesain dengan kerangka konstruksi yang kohoh, sehingga memenuhi standar internasioanl agar tahan guling atau roll over protection structure (ROPS).
Dengan keunggulan masing-masing produk, perusahaan berharap ke depannya lini bisnis dapat terus berkembang dan mampu memperluas lapngan kerja. Tidak hanya itu, pertumbuhan bisnis diharapkan kian positif dan mampu memberikan solusi rekayasa melalui teknologi yang relevan. (san)
Diskusi tentang ini post