SATELITNEWS.COM, SERANG—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi Provinsi Banten pada minggu ketiga bulan November 2023 mencapai 3,25 persen, atau berada pada tiga besar daerah tertinggi setelah Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berada pada posisi pertama. Angka itu jauh di atas nasional, sebesar 2,56 persen.
Angka itu merupakan rekor tertinggi yang dicapai Provinsi Banten. Padahal sebelumnya, posisi perkembangan angka inflasi Provinsi Banten sempat berada pada posisi sepuluh besar terendah sampai lima besar terendah nasional.
BPS menilai, kenaikan inflasi di bulan November itu merupakan siklus yang sudah terjadi dalam lima tahu terakhir, kecuali pada tahun 2018, yang disebabkan oleh kenaikan harga telor ayam ras, daging ayam ras, dan bawang merah.
Harga telor ayam ras mulai terjadi kenaikan dari minggu kedua bulan November. Sedangkan harga daging ayam ras yang semula sudah terjadi penurunan, kembali naik pada Minggu ketiga bulan November 2023.
Hal yang sama juga pada harga bawang merah. Data itu disampaikan BPS, pada saat Rakor pengendalian inflasi yang dilakukan secara virtual yang dihadiri olah seluruh kepala daerah, Senin (20/11).
Meski demikian, Pj Sekda Banten Virgojanti mengklaim jika angka inflasi di Provinsi Banten masih terkendali dengan baik.
Pemprov terus melakukan upaya-upaya dalam mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditi menjelang akhir tahun 2023, hal itu sebagai upaya pengendalian inflasi di Provinsi Banten.
“Inflasi di Provinsi Banten saat ini masih cukup terkendali, berdasarkan data BPS Inflasi Provinsi Banten di bulan Oktober tercatat secara Year on Year (y-o-y) sebesar 2,35 persen,” ungkap Virgojanti.
Selanjutnya, Virgojanti juga mengatakan pihaknya telah meminta kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat memantau kondisi perkembangan harga komoditi pangan. Kemudian Virgojanti menyampaikan, adapun sejumlah komoditi yang menjadi perhatian utama menjelang akhir tahun dalam upaya pengendalian inflasi diantaranya beras, cabai dan bawang.
“Selanjutnya dalam rangka upaya pengendalian harga menghadapi nataru yang sebentar lagi, kita juga telah sampaikan beberapa OPD untuk benar-benar memantau kondisi perkembangan harga. Jangan sampai nanti lengah, sehingga bisa meningkatkan angka inflasi untuk beberapa komoditas,” tambahnya.
Untuk komoditi beras, kata Virgojanti, Pemprov Banten bersama dengan Bappenas dan Bulog terus melakukan upaya-upaya dalam memastikan pasokan dan ketersediaan beras.
“Mohon dari tim Satgas Pangan juga untuk melakukan pemantauan terhadap distributor agar harga tetap bisa terkendali,” imbuhnya.
Dikatakannya, langkah yang dilakukan Pemprov Banten untuk dapat menjaga stabilitas harga sejumlah komoditi pangan menjelang akhir tahun. Diantaranya memperketat pengawasan distribusi, melanjutkan kerjasama antar daerah serta menggelar gerakan pangan murah.
“Kita hampir setiap minggu melakukan gerakan pangan murah serta bazar untuk produk sembako yang tentunya harganya dibawah rata-rata HET,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Virgojanti juga berpesan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk dapat ditanamkan tanaman cabai dan lainnya.
“Kita juga mengajak kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan pekarangan rumah, misalnya punya 5 pohon cabai di pekarangannya dan paling tidak, dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga,” tuturnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post