SATELITNEWS.COM, LEBAK—Dugaan ijazah palsu yang dituduhkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 17 Agustus di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung kini tengah diselidiki Unit Reserse Kriminal (Unit Reskrim) Polsek Rangkasbitung, Polres Lebak. Bahkan, menurut kepolisian, sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
Penyelidikan dilakukan menindaklanjuti atas laporan aduan warga yang resah atas dugaan ijazah palsu yang dialamatkan ke SMK 17 Agustus. Untuk mengungkapnya, Polsek Rangkasbitung kini telah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan dari sejumlah saksi.
“Baru lapdu (laporan pengaduan-red). Lagi dalam lidik. Entar dikabari kalau udah digelar (perkara),” jawab Kapolsek Rangkasbitung Ajun Komisaris Polisi (AKP) Pipih Iwan Hermansyah saat dihubungi melalui telepon selulernya oleh SatelitNews.Com, Selasa (21/11/2023).
Terkait kasus dugaan ijazah palsu yang membuat warga khususnya wali murid SMK 17 Agustus gerah, polisi pun telah meminta keterangan ke sejumlah saksi untuk memproses kasus tersebut lebih dalam. “Saksi sudah ada yang diperiksa, untuk saat ini sedang dalam proses,” ujar Pipih yang belum bisa menyebutkan berapa saksi dan dari pihak mana saja yang sudah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut. “Entar itu Kanit Reskrim yang lebih tahu. Yang penting lagi berproses,” timpalnya.
Sebelumnya, sejumlah warga menggeruduk SMK 17 Agustus di Kampung Babakan Cikarosok, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Aksi mereka tidak terlepas buntut kekecewaan ijazah yang dikeluarkan pihak sekolah yang bermasalah karena selalu ditolak perusahan saat melamar kerja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan ijazah palsu bermula ketika lulusan sekolah tersebut kerap ditolak pihak perusahan dengan alasan ijazah tersebut bermasalah. Warga yang pernah menyekolahkan anak di sekolah yang berdiri sejak tahun 2017 tersebut mencoba mendatangi sekolah untuk mempertanyakan kejelasan legalitas Ijazah tersebut.
“Awal mulanya anak saya Anggi (alumni SMK 17 Agustus) melamar kerja, terus ditolak oleh perusahan dengan alasan Ijazahnya bermasalah. Sampai di rumah Ijazah dilempar dan saya cek ternyata ada kejanggalan,” kata Ujen Supriatna salah satu wali murid SMK 17 Agustus. Sampai saat berita ini ditulis, Satelit News.Com belum mendapat konfirmasi dari pihak SMK 17 Agustus. (mulyana)
Diskusi tentang ini post