SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) gelar monitoring dan evaluasi (Monev), untuk tekan angka stunting di daerah Kabupaten Tangerang yang tembus diangka 6.200 anak per tahun 2023.
Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, angka stunting diwilayahnya terus mengalami penurunan. Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan penurunan hingga angka stunting di Kabupaten Tangerang menjadi nol.
“Kalau setiap tahunnya, memang terus mengalami penurunan. Seperti tahun 2022 sebanyak 8.600 kini tahun 2023 turun menjadi 6.200. Kita tidak akan berpuas diri sampai angka stunting jadi nol,” kata Hendra Tarmizi kepada Satelit News, Senin (20/11).
Lanjut Hendra, untuk menuju angka nol tersebut, pihaknya pun terus melakukan monitoring dan evaluasi ke setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Tangerang.
“Saat ini hari Senin tanggal 20 sampai dengan 22 november 2023, sedang dilakukan monitoring dan evaluasi kepada seluruh desa/ kelurahan yang ada di Kabupaten Tangerang oleh Tim TPPS,” katanya.
Menurut Hendra, penurunan ini merupakan hasil kerja sama antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dalam program pencepatan dan pengendalian terhadap stunting, yang melibatkan Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DPMPD, DP3A, Dinas Pendidikan, dan DPPKB. Dia juga berharap kedepannya yaitu nol kasus stunting di Kabupaten Tangerang bisa tercapai.
“Hasil yang kita harapkan setelah pertemuan ini adalah adanya komitmen bersama antara Tim Percepatan Penurunan Stunting dengan Satgas penurunan stunting, stakeholder terkait, dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tangerang dan di 2024 Kabupaten Tangerang bisa zero stunting,” tandas Hendra.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sri Indriyani mengimbau kepada masyarakat untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan dan tumbuh kembang anak ke Posyandu ataupun Puskesmas, sehingga perkembangan anak terkontrol dan stunting bisa dicegah.
“Untuk ibu-ibu, harus memiliki jadwal rutin dalam pengecekan tumbuh kembang anak, agar kesehatan dan perkembangan anak terkontrol, dan stunting bisa diantisipasi sedini mungkin,” tukasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post