SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Pria paruh baya bernama Amsah nyaris tewas saat mencoba ikut memadamkan api dalam insiden kebakaran lapak limbah plastik di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, Selasa (21/11).
Lelaki berusia 50 tahun mengalami luka bakar pada bagian kakinya.
Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang Arief mengatakan Amsah terluka dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Rajeg. Menurut Arief, korban nyaris hangus terbakar karena mencoba mencoba untuk ikut memadamkan kobaran api yang menyelimuti sebuah lapak limbah tersebut.
“Ada korban luka bakar di bagian kaki karena dia mencoba ikut memadamkan api. Namun, berhasil diselamatkan dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Arief, Selasa (21/11).
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menjelaskan kebakaran itu melanda lapak limbah plastik yang berdiri di area seluas 2.500 meter per segi. Lapak itu berada di Kampung Kongsi Baru RT03/RW01, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg. Menurut Ujat, kebakaran itu disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Dia menerangkan, kebakaran terjadi pada pukul 08.21 Wib. Katanya, berdasarkan keterangan saksi, api tiba-tiba saja muncul di lapak tersebut.
Hal itu diduga karena adanya warga sekitar yang membuang puntung rokok secara sembarangan, lalu membakar plastik dan merembet ke semua lapak limbah.
“Informasinya, api tiba-tiba saja muncul. Untuk sementara waktu, api diduga berasal dari puntung rokok di sekitaran limbah. Kalau korsleting listrik dirasa tidak mungkin, karena tidak ada kelistrikan di lokasi tersebut,” kata Ujat, Selasa (21/11).
Lanjut Ujat, untuk menjinakkan api yang asapnya membumbung tinggi, BPBD mengerahkan 5 unit mobil pemadam kebakaran yang terdiri dari Pos Pasar Kemis, Pos Sepatan, Pos Pakuhaji, dan Mako Curug.
“Jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 28 petugas. Kalau mobil pemadam ada 5 unit, 1 Pos Pasar Kemis, 1 Pos Sepatan, 1 Pos Pakuhaji, dan 2 unit dari Mako Curug, ” tukasnya.
Menurut Ujat, api yang membakar sebuah lapak limbah plastik tersebut sangat sulit untuk dipadamkan. Pasalnya, banyak bahan-bahan yang sangat rentan dan mudah terbakar. Namun, setelah 4 jam berjibaku dengan ganasnya api, para petugas Damkar akhirnya dapat menjinakan api dan meredakan kebakaran.
“Cukup sulit. Karena banyak bahan yang mudaj terbakar. Tapi Alhamdulillah, akhirnya api dapat dipadamkan setelah 4 jam berjuang untuk memadamkannya, ” kata Ujat.
Mantan Camat Pakuhaji itu menjelaskan, pemilik lapak mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
“Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta,” imbaunya. (alfian)
Diskusi tentang ini post