MARDIANA TL/PANDEGLANG
Sedang duduk termenung di ruang tengah rumahnya, sontak Hasanudin (56), warga Kampung Kadumerak RT 001 RW 002, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, terbangun dan terlihat kaget dengan kedatangan wartawan satelitnews.com.
Ia bertanya – tanya maksud kedatangan wartawan satelitnews.com, beserta beberapa rekan wartawan lainnya. Dan sambil tersenyum, akhirnya pria yang akrab disapa Udin ini berbincang dan menceritakan kondisi rumah, serta kehidupannya.
Sungguh memprihatinkan, pantauan satelitnews.com kondisi rumah Udin terlihat kurang layak untuk dihuni. Tidak jauh dari Pusat Pemerintahan, rumahnya diapit beberapa rumah warga lainnya.
Rumah yang dibangun tahun 2000 silam itu katanya, hingga kini belum pernah direhab apalagi dibangun.
Dari depan, bagian pintu tak bisa dibuka karena sudah rusak. Sehingga, kesehariannya ia masuk melalui pintu belakang, atau dari bagian dapur.
Bagian atap yang sudah keropos, terlebih bahan kayunya sudah penuh dengan rayap, sangat mengkhawatirkan rapuh dan ambruk. Begitupula bagian kusen, jendela dan bagian – bagian lainnya.
“Ya, begini kondisinya pak,” kata Udin, Jumat (24/11/2023).
Kamar tidurnya, sudah tak berpintu. Hanya ditutup menggunakan gorden. Termasuk bagian dapur dan kamar mandinya.
“Kalau hujan, ya pada bocor,” akunya.
Ia yang berprofesi sebagai tukang ojek, mengaku, tak sanggup merenovasi rumah yang sudah bertahun – tahun ditempatinya. Karena, pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Seiring berjalannya waktu, rumah Udin-pun semakin rusak. Bolong – bolong di bagian atap dan dinding semakin banyak, serta semakin melebar.
Tidak hanya dinding bagian luar yang rusak, Hasanudin mengatakan, beberapa material bangunan di dalam rumah juga banyak yang mengalami kerusakan, seperti dinding kamar maupun atap rumah.
“Sebelumnya, rumah ini ditempati orang tua saya, dan saya waktu itu tinggal di Jakarta. Tahun 2013, saya mulai menempati rumah ini,” ujarnya.
Saat ini, Udin menempati rumahnya seorang diri semenjak berpisah dengan istrinya dan ditinggalkan juga oleh anak – anaknya (ikut istrinya).
“Saya belum pernah dapat bantuan apa – apa, selain bantuan saat Covid-19. Kalau didata sudah sering, diminta foto copy KTP dan KK. Tapi enggak jelas,” pungkasnya.
“Saya sangat berharap ada bantuan, baik dari Pemerintah atau darimana pun untuk perbaiki rumah ini,” harapnya, sambil mengaku, ingin hidup lebih nyaman seperti orang lain.
Terpisah, Camat Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Endin Haerudin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kelurahan dan RT/RW setempat.
“Memang sudah masuk data di kami. Tapi untuk bantuan, harus berproses dan tidak begitu saja disalurkan bantuannya. Terlebih kalau mau dibangun, nanti ada tim surveynya,” ungkap Endin.
“Sesuai perintah ibu Bupati, kami terus menyisir menyiapkan database, dengan menugaskan Kelurahan untuk menginventarisir warga yang kondisinya seperti itu,” sambungnya.
Bantuan semacam itu, ujarnya lagi, akan disalurkan secara bertahap. “Sabar ya, sabar,” imbuhnya. (*)
Diskusi tentang ini post