SATELITNEWS.COM, PAMULANG—Robohnya atap ruang kelas gedung SDN 02 Pondok Cabe Udik Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan berdampak kepada para siswa. Pelaksanaan ujian akhir semester bagi para pelajar tidak bisa dilangsungkan sesuai jadwal yakni pada Senin (27/11).
Kepala Sekolah SDN 02 Pondok Cabe Udik, Sofyan menyebutkan, keputusan itu diambil lantaran kondisi yang tidak memungkinkan. Kata dia, ujian akhir semester diundur sampai 4 hari ke depan. Saat ini, seluruh siswa menjalani pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Sofyan menegaskan, ujian akhir semester nantinya akan berlangsung pada Jumat 1 November 2023.
“Jadi ujiannya saya undur. Insya Allah tak masalah karena soal kami yang buat semua. Karena sekarang soal dan yang lainnya sudah pakai kurikulum merdeka sehingga sekolah yang menentukan. Walaupun dinas pendidikan memberi rambu-rambu tanggal ujian itu sekarang, saya ambil kebijakan. Saya undur. Tiga sampai empat hari ini saya ingin kondusifkan dulu semuanya, orang tua siswa dan lainnya,” ujar Sofyan saat ditemui, Senin (27/11).
Sofyan menuturkan, bangunan yang menampung sekitar 340 siswa ini cukup tua dan memang harus segera diremajakan. Terlebih, renovasi baru satu kali dilakukan. Itu pun, kata dia, hanya bagian atas bangunan mulai dari plafon hingga atap.
“Saya kurang tahu persis. Tapi dari orang terakhir yang lama di sini bilang tahun 2010 kalau tidak yang salah. Itu bagian atas saja. Terus kalau tidak salah 2003. Saya kurang tahu pastinya. Cuma diperkirakan seperti itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan Sekolah Dasar Negeri 02 Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) roboh setelah diguyur hujan disertai angin kencang pada Sabtu, (25/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB. Akibatnya, tiga ruang kelas mengalami kerusakan yang cukup berat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Tangsel, Deden Deni melakukan peninjauan ke SDN 02 Pondok Cabe Udik, Senin (27/11). Dia menyatakan rehabilitasi bangunan gedung sekolah tersebut akan diprioritaskan.
“Coba kita usulkan ada sekolah prioritas. Cuma usulan kan jauh-jauh hari tahun depan kan sudah ada alokasi buat beberapa sekolah. Mudah-mudahan bisa disesuaikan. Saya kira sudah saatnya ditambah ruang kelas,” ujarnya di lokasi.
Deden mengatakan, pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Bangunan dan Cipta Karya Kota Tangsel. Selain masuk prioritas, dirinya menyebut peremajaan diperlukan untuk menunjang aktivitas dilingkungan sekolah mulai dari siswa hingga guru.
“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Bangunan dan Cipta Karya ini kemarin hari Sabtu hujan luar biasa dan angin kencang ada kejadian seperti ini. Kami sudah koordinasi dan Insya Allah akan kita perbaiki atapnya,” sebutnya.
Deden mengatakan, belum ada kepastian kapan harapan itu akan rampung. Yang pasti pembelajaran bagi para siswa harus tetap berjalan. Selagi ruang kelas belum bisa digunakan, para siswa nantinya akan menjalani ujian akhir semester di sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh.
“Sementara sambil menunggu perbaikan karena butuh waktu kami geserkan dulu akses belajar mengajarnya ke sekolah terdekat Pondok Cabe 1 dan Pamulang Timur 1. Kita lihat yang lebih mudah dijangkau aksesnya, lalu lintas dan keselamatan anak. Nanti kepala sekolah akan diskusi dengan komite dengan guru dan orangtua siswa karena ini memang musibah,” bebernya.
Alumni SDN 02 Pondok Cabe Udik tahun 1978, Hendri mengaku miris menyaksikan kenangan tempat ia mengenyam pendidikan dasar kini memprihatinkan. Ia sangat menyayangkan, bangunan yang memiliki enam kelas itu tidak jauh berubah dari dahulu.
“Ini bangunan tua, saya masuk sini dari 1978. Dari dulu bentukannya begini saja. Bangunannya dua ini saja. Saya juga bingung kenapa ini sekolah tidak pernah direnovasi. Setahu saya cuma sekolah ini saja yang masih begini di daerah sini. Yang sudah bagus, kaya Gaplek, Pondok Cabe Ilir,” sebutnya.
“Dulu tahun 78 okelah bangunan ini masih kekar bagus, cuma kan ini sudah tahun berapa. Namanya bangunan tua ya ada potensi rubuh,” imbuhnya. (eko)
Diskusi tentang ini post