SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Hingga hari ketiga, MF bocah yang hanyut terbawa arus di aliran Kali Angke, Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang hingga belum ditemukan. Tim gabungan yang terlibat masih melakukan pencarian.
“Untuk pencarian hari ketiga ini kami tadi mulai bergerak sekitar jam 08.00 WIB pagi dan menyisir menggunakan perahu karet dan perkembangan sampai saat ini masih belum ada hasil,”ungkap Komandan Tim Basarnas, Sahat Parulian, Minggu (3/12/2023).
Kata Sahat, ada pun penyisiran mulai dari titik lokasi ke cek point pertama di Bendungan Polor sampai cek point kedua di jembatan gantung, Jakarta Barat. “Jaraknya itu sekitar 12 sampai 15 Km, kita mengikuti aliran Kali Angke dari titik lokasi,”tuturnya.
Menurutnya, selama pencarian korban berlangsung, belum ada tanda-tanda terkait pakaian atau atribut terakhir yang dikenakan korban. Namun pihaknya terus memaksimalkan pencarian dengan melakukan pengecekan titik-titik yang dicurigai keberadaan korban.
“Contoh kalau misalkan ada tumpukan sampah itu kita bongkar, karena dikhawatirkan korban berada di tumpukan sampah. Kemudian di tikungan-tikungan aliran itu biasanya ada pusaran-pusaran arus itu kita cek juga. Sisanya kita melakukan penyisiran dan pemantauan secara visual,”terang Sahat.
Sahat lebih jauh mengatakan, menyampaikan dalam pencarian tersebut melibatkan berbagai unsur-unsur organisasi. Seperti Basarnas, BPBD Kota Tangerang, TNI, Polri, RPAI Tangerang Kota, DMC DD, IEA Kota Tangerang, Tagana Tangerang Kota, IEA Tangsel, Semut Tangsel dan unsur lainnya. “Total ada sekota 50 orang yang terlibat dari berbagai organisasi,”Kata Sahat.
Diketahui, korban yang masih duduk di bangku kelas 6 itu merupakan siswa SDN Sudimara 2, Ciledug, Kota Tangerang. Mendapati informasi bahwa muridnya menjadi korban, Kepala Sekolah SDN 2, Darmanto mengaku kaget. Pasalnya ia masih bertemu korban di sekolah di pagi harinya. Mendapatkan informasi terkait titik lokasi kejadian, ia bergegas menuju lokasi.
“Saya mulanya tau karena ada yang mengirimkan informasi dari para guru bahwa MF itu hanyut kebawa arus. Terus saya langsung ke lokasi dan ikut memantau sampai jam satu malam,”ucapnya. Di matanya, MF merupakan anak yang baik dan pendiam. Meski terkadang diolok-olok oleh temannya, ia tak pernah membalas.
Dirinya pun selalu melakukan imbauan kepada semua muridnya di setiap upacara untuk berhati-hati ketika sedang bermain. “Saya selalu mengimbau setiap upacara kepada murid-murid jangan main di pinggir kali, apalagi sekarang ini lagi musim hujan,”pungkasnya.
Sebelumnya diberikatakan, seorang pelajar berinisial MF (11) hanyut terbawa arus di aliran Kali Angke, Jumat (1/12/2023). Korban yang saat itu sedang bermain bersama kelima temannya di pinggir kali, terpeleset lalu jatuh ke kali tersebut dan hanyut terbawa arus. (mg05)
Diskusi tentang ini post