SATELITNEWS,COM LEBAK—Calon pengantin dan pengantin baru jadi sasaran pemerintah untuk ikut menekan angka stunting di Kabupaten Lebak. Pemberian makanan bergizi bagi mereka diyakini dapat menciptakan dan melahirkan bibit unggul.
Penurunan penurunan angka stunting atau lambat pertumbuhan pada manusia dilakukan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten. Mereka menggelar sosialisasi percepatan penurunan stunting bagi calon pengantin dan pasangan baru tahun 2023, di Gedung PGRI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (4/12/2023).
“Pertama manusia itu kita mau tanam atau pilih bibit unggul, jadi catin (calon pengantin) ini yang akan menghasilkan bibit unggul manusia. Jadi dia harus sudah siap,” kata Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru di sela kegiatan tersebut.
Menurutnya, penyampaian sosialisasi penurunan stunting ke calon pengantin sangat penting untuk generasi anak sehat dan cerdas. Maka perlu dilakukan sosialisasi percepatan penurunan stunting kepada calon pengantin dan pasangan baru, sebelum melakukan pernikahan dan siap hamil. “Jadi tiga bulan sebelum siap hamil, suami istri ini harus diberikan makanan bergizi. Suami menghasilkan sel-sel sperma berkualitas dan istri-istri juga menghasilkan sel-sel telur yang berkualitas juga,” jelasnya.
Marianus mengungkapkan, pendampingan keluarga, dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di masing-masing daerah. Kegiatan strategi penurunan Stunting dilakukan di tingkat desa dan kelurahan salah satunya kepada calon pengantin.
Kegiatan tersebut untuk menjadikan intervensi sensitif untuk calon pegantin, tiga bulan sebelum menikah. Hal itu dipastikan untuk calon pengantin dalam kondisi ideal. Bagi calon pengantin yang mengalami anemia dan kekurangan gizi, maka membutuhkan dukungan dari keluarga untuk memberikan makanan bergizi bagi calon bayi dan janin.
Kepala BKKBN Banten Rusman Effendi mengungkapkan, Banten saat ini mengalami angka penurunan stunting yang lebih dari tahun 2022-2023. Sehingga dengan diselenggarakannya sosialisasi tersebut, sangat bermanfaat. “Dalam percepatan penurunan stunting ini harus dilakukan secara bersama-sama, berkolaborasi pentahelix, dan sasarannya harus dari hulu,” ungkapnya.
Rusman melanjutkan, ketika sosialisasi dilakukan dari hulu maka penurunan stunting akan bisa dicegah sejak awal. Sehingga percepatan penurunan stunting dilakukan secara maksimal. “Jangan baru kena stunting sibuk mengobati, yang paling penting bagaimana, mencegah stunting dari hulu. Dari anak remaja, pengantin, baru kepada ibu-ibu hamil, pasca persalinan, dan ibu-ibu yang mempunyai anak-anak dibawah umur dua tahun,” katanya.
Sementara DP2KBP3A Lebak Abdul Rohim menyampaikan, berharap kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting kepada calon pengantin (catin) dan pasangan baru di Lebak. “Semoga rangkaian kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga Kabupaten Lebak dan umumnya di Indonesia. Sehingga cita pembangunan keluarga dan zero Stunting di Kabupaten Lebak dapat dilakukan,”
Ditambahkannya, semoga kegiatan yang berlangsung bisa memberikan manfaat bagi warga Lebak khususnya kepada calon pengantin dan pasangan baru di Lebak. “Selamat atas kegiatan sosialisasi percepatan penurunan Stunting kepada catin (calon pengantin) dan pasangan baru di Kabupaten Lebak tahun 2023,” pungkasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post