SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan di Pandeglang, belum berjalan optimal. Soalnya, hingga akhir tahun 2023 ini masih ada sepanjang 227,7 kilometer jalan kabupaten dalam kondisi rusak.
Keterbatasan anggaran menjadi penyebab utama masih banyaknya ruas jalan kabupaten yang membutuhkan perhatian, karena kondisinya mengalami kerusakan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pandeglang, Ade Juliansyah mengatakan, secara keseluruhan panjang jalan milik kabupaten sekira 723,03 kilometer. Dari jumlah itu, 495,33 kilometer dalam kondisi mantap, sementara 227,7 kilometer sisanya butuh perbaikan.
“Dari 227,7 kilometer itu, sepanjang 54,7 kilometer dalam kondisi rusak ringan, sedangkan 173 kilometer lainnya dalam kondisi rusak berat. Dari 723 kilometer itu , sepanjang 410,30 kilometer dalam kondisi sedang, sementara 85,03 kilometer dalam kondisi sedang,” kata Ade, Kamis (7/12/2023).
Ade mengatakan, setiap tahun pihaknya terus melakukan pembangunan ruas jalan rusak disemua wilayah Kabupaten Pandeglang. Kegiatan itu sengaja dilakukan agar kondisi ruas jalan di Kabupaten Pandeglang menjadi baik dan memudahkan aktivitas masyarakat.
“Pembangunan jalan dilakukan bertahap. Mudah-mudahan bisa selesai dan fokus membangunkan jalan kabupaten. Karna jalan merupakan kebutuhan mendasar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Menurut Ade, dalam satu tahun pihaknya menargetkan puluhan kilometer bisa terbangun. Namun, karena keterbatasan anggaran, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena dana yang dibutuhkan untuk membangun jalan jumlahnya cukup besar.
“Tahun 2023 ditargetkan sepanjang 20,60 kilometer terbangun, alhamdulillah terealisasi sepanjang 25,60 kilometer. Tahun 2023 ini ada jembatan yang terbangun sebanyak 3 unit. Untuk target pembangunan jalan tahun 2024 sepanjang 17,45 kilometer,” ujarnya.
Menurut Ade, alokasi anggaran yang dibutuhkan Pemkab Pandeglang untuk menyelesaikan persoalan sarana dan prasarana infrastruktur jalan sekira Rp8 Triliun, dengan asumsi pengerjaan satu kilometer jalan dengan cara dibeton menghabiskan anggaran sebesar Rp4 Miliar.
“Untuk penanganan atau rekonstruksi atau rehabilitasi jalan 1 kilometer membutuhkan biaya kurang lebih sebesar Rp4 Miliar. Kalau semua ruas jalan di Pandeglang ingin selesai dibangun, kita membutuhkan anggaran Rp8 Triliunan,” ujarnya lagi.
Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi III DPRD Pandeglang Tb Agus Khatibul Umam menyarankan, agar Pemkab terus mengoptimalkan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Tindakan itu harus dilakukan, karena jalan merupakan akses utama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Ditengah keterbatasan anggaran, DPUPR harus bisa mengoptimalkan pembangunan jalan. Karena kondisi jalan yang bagus mengakibatkan konektivitas menjadi mudah, dan perekonomian masyarakat akan semakin tumbuh setiap waktunya. Makanya, koordinasi dan komunikasi dengan Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat harus terus dioptimalkan,” imbihnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post