SATELITNEWS.COM , PANDEGLANG – Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Banten, dengan intensitas tinggi. Karena dari 15 jenis bencana alam, 14 diantaranya ada di Kabupaten Pandeglang.
Untuk menekan kerugian materil akibat bencana, Pemkab melakukan mitigasi bencana alam dengan semua instansi terkait, sebagai langkah preventif.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengakui, jika Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah rawan bencana di Banten.
Oleh karena itu, semu personel penanggulangan bencana harus terus diberikan bimbingan dan pemahaman mengenai kebencanaan.
“Pandeglang adalah daerah yang terbilang rawan bencana, baik longsor, banjir, gempa ataupun ancaman lainnya yang dapat ditimbulkan oleh gejala alam saat ini. Oleh karena itu, mitigasi bencana harus dilakukan karena bencana bisa terjadi kapan saja,” kata Fahmi, Sabtu (9/12/2023).
Fahmi mengaku, pihaknya sudah membuat beberapa skema penanganan apabila terjadi bencana seperti banjir, longsor, kekeringan, dan bencana alam lainnya di Pandeglang.
“Kesiapsiagaan terus kami lakukan diantaranya melakukan mitigasi, personil reaksi cepat juga sudah kami siapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” tandasnya.
Selain dari kesiapan personel, salah satu kesiapsiagaan Pemda Pandeglang dalam mengantisipasi bencana juga dengan mengisi kekosongan jabatan Kepala Pelaksana BPBDPK Kabupaten Pandeglang yang ditinggal Atang Suhana (meninggal dunia).
“Pelaksana tugasnya (Plt) di BPBDPK sudah kita tetapkan yaitu, Kepala DPUPR Asep Rahmat, Asep dinilai mampu karena pernah menduduki jabatan sebagai Kepala BPBDPK,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang Sutoto mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 15 lumbung sosial yang tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang. Maksud dan tujuan lumbung itu yakni untuk memberikan pasokan atau bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam.
“Ada 15 titik lumbung sosial di Pandeglang diantaranya Kecamatan Sumur, Patia, Carita, Labuan, Cikeusik, Sukaresmi, dan Angsana. Lumbung pangan ini isinya banyak, ada sembako dan lainnya. Inilah yang nantinya kita berikan kepada yang membutuhkan,” ungkap Sutoto.
Selain lumbung sosial, pihaknya juga sudah menyampaikan personil relawan kebencanaan seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kedua relawan ini terus bergerak dalam melakukan penanganan pertama pada saat terjadi bencana.
“Insya Allah, relawan juga kami siapkan kurang lebih 210 personil, dan dibantu relawan lainnya. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga masih cukup untuk hingga desember, insya Allah kita siapkan untuk kesiapsiagaan dan kita akan distribusikan untuk bantuan sosialnya juga,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post