SATELITNEWS.ID, SERANG–Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD), dipantau ketat. Inspektorat Kabupaten Serang, menurunkan timnya untuk melakukan pemantauan program yang ditujukan bagi warga terdampak Covid-19 itu. Hal itu dilakukan, untuk meyakinkan agar bantuan diterima oleh yang berhak dan tepat waktu.
Inspektur Kabupaten Serang, Rahmat Jaya mengatakan, dalam peraturan perundang undangan yang berlaku penyaluran bantuan di masa Covid-19 tidak boleh ada yang sengaja melakukan praktek yang menyimpang, apalagi sampai mengambil keuntungan. Jika itu terjadi, sanksi berat menanti.
“Ancamannya bisa maksimal hukuman mati,” kata Rahmat, Minggu (14/6).
Katanya, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap penyaluran BLT DD. “Tim Inspektorat sedang gerak, melakukan pemantauan ke Desa, tentunya untuk meyakinkan bahwa bantuan diterima oleh yang berhak,” tandasnya.
Terkait penggunaan anggaran antisipasi penyebaran Covid-19 menurutnya, sebelumnya sudah dilakukan refocusing melalui perencanaan dan penganggaran. Anggaran tersebut telah dialokasikan ke masing-masing dinas teknis, seperti kaitan Bansos pada Dinsos, sarana prasaran kesehatan pada Dinkes dan RSDP, serta penanggulangan bencana pada BPBD.
“Kemudian ada pemulihan ekonomi, yang tentunya kita harus lihat perkembangan berikutnya. Karena kita berharap, untuk pemulihan ekonomi yang dialokasikan dinas teknis bisa menyerap anggaran APBD Provinsi, tapi kita sampai sekarang juga menunggu realisasi Bangub yang dialokasikan untuk Covid,” tuturnya.
Untuk memastikan penggunaan anggaran efektif, pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap pengadaan barang jasa dan kegiatan lain, yang diperlukan OPD. “Kalau kita melihat hasil pemantauan yang dilakukan, Alhamdulillah selama ini sesuai dengan penganggaran. Kami juga berharap, penyalurannya tepat sasaran. Realisasi bertahap, ada tahapan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan,” menurutnya.
Ditambahkannya, adanya bantuan untuk masyarakat terdampak Covid melalui APBD, bisa meningkatkan daya ekonomi masyarakat dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Kemudian bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran pada yang berhak, secara efektif dan efisien.
“Kita berharap, pandemi Covid segera berakhir. Agar kegiatan ekonomi berjalan efektif,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Serang, Sri Rahayu Basukiwati mengatakan, bantuan yang diberikan sudah by data jika datanya bagus dan dari bawah, maka tidak akan terjadi kisruh seperti saat ini. Sebab saat ini, bantuan sudah banyak yang diturunkan.
“Kita dari Pusat, Provinsi dan APBD. Kisruh ini kadang terjadi, akibat mereka yang sudah dijadwalkan dapat di tahap berapa, tapi tidak sabar. Seperti kemarin, ada yang lapor Ombusdman. Pas di cek, dia enggak sadar sudah dapat,” pungkasnya.
Kadang tambahnya lagi, masyarakat sudah dapat tapi karena melihat masyarakat lain dapat lagi, dia juga minta atau ingin lagi. “Kalau masyarakat sabra, InsyaAllah enggak ramai. Buat yang enggak dapat bantuan dari mana mana, ada sembako juga. Total (bantuan yang sudah disalurkan,red) mencapai 200 ribu KK. Karena dari pusat 110 ribu, provinsi 56 ribu, sekarang bantuan sembako 12 ribu, 16 ribu dan 20 ribu,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post