SATELITNEWS.COM, LEBAK–Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Pemkab Lebak meminta wisatawan tak mengunjungi obyek wisata Gunung Kendeng di Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak terlebih dahulu. Hal itu lantaran sarana dan fasilitas yang ada di sana belum memadai.
Destinasi wisata alam Gunung Kendeng yang dibangun tahun 2022 oleh pemerintah daerah melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) masih memerlukan banyak penyempurnaan khususnya terkait sarana pendukung seperti fasilitas air bersih, listrik hingga jalan.
“Karena sarana pendukungnya belum memadai, maka kita imbau warga atau wisatawan jangan berlibur ke wisata Gunung Kendeng pada libur Nataru tahun ini. Kita harapkan bisa memanfaatkan wisata lainnya yang ada di Lebak,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak Imam Rismahayadin saat ditemui di kantornya di Jalan RT Hardiwinangung, Kecamatan Rangkasbitung, Senin (18/12/2023).
Imam tak menampik, saat ini banyak bangunan dibangun di atas lahan masyarakat adat Citorek, dengan anggaran mencapai Rp7 miliar yang mulai rusak atau belum dipasangkan di lokasi. Hal itu, kata Imam karena belum adanya perawatan atau pendapatan untuk objek wisata yang memiliki keindahan panorama alamnya.
Maka dari itu kata Imam, objek wisata Gunung Kendeng akan dilanjutkan pada tahun 2024. Dimana penganggaranya telah dikoordinasikan dengan Pemprov Banten.
“Karena belum adanya pemasukan sehingga sejumlah sarana banyak yang rusak. Untuk penyempurnaan kita akui masih banyak, saran air listrik sudah kita sounding ke PLN, karena lokasi itu jauh dari permukinman harus dibuat gardu induk listrik. Yang lebih urgent itu air bersih, desainnya sudah ada kembali lagi pada anggaran,” paparnya.
“Jadi nanti dilaunching setelah sarana pendungkung lengkap,” imbuhnya.
“Ya kepada pengelola diminta jangan dibuka terlebih dahulu di libur Nataru ini, selain belum diresmikan juga fasilitas belum memadai. Khawatir terjadi insiden yang tidak diinginkan,” ujr Imam.
Di sisi lain kesiapan untuk menyambut libur Nataru 2023 ini, Imam mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan baik itu kepolisian, TNI dan pengelola wisata.
“Kita sudah melayangkan surat imbauan kepada pengelola wisata untuk menyiapkan posko siaga wisata. Tujuannya untuk memberikan informasi tentang wisata setempat,”
Pelaku usaha juga diminta untuk membuat infromasi harga. Hal itu sebagai langkah meminimalisir kecurangan atau mengambil keuntungan lebih namun bakal memberatkan pembeli.
“Untuk keamanan kita juga sudah melakukan koordinasi, ada 1.079 orang petugas keamanan yang disiagakan untuk mensukseskan libur Nataru,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post