SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Lima hari jelang berakhirnya masa bhakti, Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah melaunching Super Apps Tangerang Ayo serta Tangerang Government University. Launching dilaksanakan di Tangerang Superblock Modernland. Peresmian turut dihadiri Menpan RB Abdullah Azwar Anas beserta sang istri yang juga Bupati Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur Ipuk Fiestiandani Anas, Wakil Wali kota Tangerang Sachrudin serta pemilik Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ustaz Yusuf Mansur .
Dalam kesempatan itu, MenPANRB blak-blakan mengaku paling enggan hadir dalam sebuah peresmian aplikasi baru. Namun terkhusus Kota Tangerang menjadi berbeda lantaran Super Apps yang dilaunching justru mengintegrasikan seluruh aplikasi yang sudah ada.
“Saya mengapresiasi Super Apps Tangerang Ayo dan Tangerang Government University. Sebab ini sejalan dengan arah kebijakan KemenPAN RB bahwa ke depan tidak boleh lagi satu inovasi satu teknologi. Maka sejak saya di KemenPANRB saya tidak mau meresmikan aplikasi. Karena ketika satu inovasi satu aplikasi maka menyebabkan banyak sekali aplikasi. Tapi dengan Super Apps Tangerang Ayo ini, justru mengintegrasikan dari hampir seluruh layanan yang ada, baik untuk masyarakat maupun ASN-nya sehingga ini bisa menjadi salah satu model bagaimana supaya super apps di daerah bisa seperti ini,” ungkapnya kepada wartawan usai acara.
Termasuk menurutnya bagaimana ASN melalui HP masing-masing yang telah terunduh aplikasi bisa membantu warga mendapatkan layanan seperti mengurus KTP, KIA dan lain sebagainya cukup pakai ASN. “Nah kelebihan di Kota Tangerang ASN bisa mengintegrasikan ke e-kinerja, ini bagus,” ujarnya.
Terlebih ke depan, berdasarkan analisasnya Indonesia mulai mengarah kepada digitalisasi birokrasi yang lebih serius seiring dengan government techologi (Govtech) yang baru saja ditandatangani oleh Presiden Jokowi. Dia juga meyakini, tren inovasi digital ke depan akan terjadi keberlanjutan atau sustainable karena menggunakan pendekatan sistemik dan bukan orang per orang. Karena itu, meski terjadi pergantian pimpinan atau kepala daerah tidak akan banyak berpengaruh pada sistem yang ada. “Karena begitu orang merasakan pelayanan dengan digital, nggak mungkin enggak mau digital lagi,” ucapnya.
Dia juga mengungkapkan, KemenPANRB memberikan penilaian kepada pemda bukan berdasarkan banyaknya aplikasi, melainkan daerah yang bisa menginteroperabilitas aplikasi yang ada. “Makanya ini kalau tadi peresmian aplikasi yang baru saya pasti tidak datang. Karena tren-nya ke depan bukan menambah aplikasi. Capek kita setiap ada kepala dinas baru, setiap ada kepala daerah baru nambah aplikasi baru terus. Nah, justru kita sekarang dalam satu aplikasi satu portal layanan,” pungkasnya.
Sementara Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, Super Apps Tangerang Ayo adalah integrasi aplikasI dari berbagai layanan. Termasuk untuk pelayanan masyarakat. “Sistem itu akan mampu menggerakkan birokrasi, tidak hanya untuk internal, karena berintegrasi dengan e-kinerja, makanya sekarang pegawai akan mencari apa yang dibutuhkan masyarakat karena apa yang dia (pegawai) input itu akan berdampak pada e-kinerjanya yang akan mendorong penghasilan atau kesejahteraan mereka,” ucapnya.
Dia mengatakan, untuk mengintegrasikan semua aplikasi itu, Pemkot Tangerang melalui Dinas Kominfo membutuhkan waktu kurang lebih hingga 4 bulan. “Karena semua aplikasinya sudah ada, kita integrasikan jadi satu. Apalagi arahan dari Menpan daerah jangan membangun aplikasi satu-satu, nah itu pangkas,” ucapnya. Dengan begitu, ucapnya warisan yang dia telah bangun diharapkan membuat Pemkot Tangerang ke depan makin lincah, mangkus (efektif) dan sangkil (efisien) dan cepat melayani masyarakat. “Dan saya akan menjadi bagian dari masyarakat yang mudah- mudahan (kedepan) bisa dilayani dengan mudah dengan birokasi yang melayani dengan aplikasi Tangerang Ayo,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post