SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Memasuki penghujung tahun 2023, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang menggelar evaluasi program kegiatan selama setahun belakangan. Rapat yang digelar di Wisma PGRI Kota Tangerang ini diikuti oleh para kepala sekolah baik tingkat SD maupun SMP. Selain evaluasi program, dalam kegiatan ini juga ditekankan berkaitan penyelesaian surat pertanggungjawaban (SPJ) mengingat tahun 2023 tinggal menghitung jari.
Kepala Disdik Kota Tangerang Jamaluddin menegaskan, secara waktu kerja, pelaksanaan efektif kegiatan di tahun 2023 hanya tersisa pada Jumat (29/12/2023) besok. Untuk itu, dirinya ingin memastikan bahwa SPJ sudah harus siap. “Alhamdullilah SPJ sudah siap, dan kita akan kembali check and richeck apakah sudah betul atau tidak,” ucapnya.
Selain itu, yang menjadi fokus dalam acara tersebut adalah untuk persiapan pelaksanaan program tahun anggaran 2024. “Ini harus dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya,” ucapnya. Berkaitan dengan program Disdik ucapnya, sampai saat ini Dinas Pendidikan masih fokus pada penguatan Bahasa Inggris pada jenjang SD dan IT pada jenjang SMP.
“Menyongsong visi Indonesia Emas 2045 siswa minimal harus punya kemampuan Bahasa Inggris dan IT. Jadi begitu mereka tamat SD harus bisa Bahasa Inggris. Untuk itu kita kuatkan gurunya terlebih dahulu, kalau Bahasa Inggris para gurunya sudah bagus, maka sambil jalan anaknya pasti juga bisa bagus,”ujarnya.
Dirinya berharap, setiap hari minimal siswa bisa menghapal 5-10 kosakata baru. Sehingga dalam sebulan maka semakin banyak jumlah kosakata yang dihapalkan. “Tiga-lima bulan mereka diharapkan sudah mahir berbahasa Inggris,” ujarnya. Untuk merealisasikannya, Disdik malah sudah menyiapkan kurikulumnya dan masuk dalam muatan lokal (mulok).
“Kita juga sudah melatih para guru-gurunya, dan guru-gurunya juga jangan malu harus memberikan contoh. Sebab saya bersama para kabid (kepala bidang) pun juga belajar Bahasa Inggris bersama-sama,” jelasnya. Selain itu, pada tahun 2024 nanti Disdik akan mendapat tambahan guru Bahasa Inggris yang baru sehingga akan diharapkan akan semakin mempercepat pencapaian pembelajaran.
“Karena berdasarkan laporan yang disampaikan ke kita ada 150 guru PPPK Bahasa Inggris yang ada di SD. Lalu yang kedua menyangkut SMP. Kenapa kita kuatkan IT-nya?” Karena di 2045 nanti jelas kemampuan IT menjadi hal yang harus dikuasai. Makanya kita kuatkan, misalnya harus bisa coding dan membuat konten atau mungkin lebih banyak lagi,” ujarnya. (made)
Diskusi tentang ini post