SATELITNEWS.COM, KRANGGAN—Hujan deras yang turun menyebabkan puluhan kepala keluarga di Perumahan Citra Prima Serpong 2, Kelurahan Kranggan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan kebanjiran, Rabu (27/12). Air datang dengan cepat dan mendadak sehingga menyebabkan warga tak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
Ketua RT 01 RW 06 Kelurahan Kranggan Supriyadi mengatakan wilayahnya kerap kebanjiran sejak tahun 2017. Namun, kata dia, banjir pada Rabu sore kemarin merupakan yang terparah. Sebanyak 40 unit rumah terendam air dengan ketinggian 40 hingga 140 sentimeter.
“Air mulai naik tadi jam setengah 4 sore sampai setinggi 140 sentimeter. Ini pertama kali terjadi sejak 2017,” ujar Supriyadi.
Menurutnya, banjir yang datang akan mulai surut setelah hitungan jam. Namun, meskipun cepat surut, para warga mengaku lelah lantaran harus membersihkan lumpur dari dalam rumah yang terbawa banjir.
“Lebih dari 40 , ini masih hujan bakal naik lagi air. Engga lama surutnya, paling satu jam sudah surut. Tapi kan sudah terlanjur pada tenggelam semua,” ungkap dia.
Supriyadi mengaku sudah melaporkan peristiwa banjir tersebut ke Pemkot Tangsel. Dia menyampaikan laporan ke lurah, camat bahkan mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Namun belum ada tindak lanjut dari laporan tersebut.
Hal serupa dikatakan Samuel (56), warga yang sudah tinggal selama 12 tahun ini mengaku kebingungan dengan Pemkot Tangsel. Pasalnya, keluhan warga sudah lama diadukan. Namun, kata dia, seolah olah Pemerintah tutup mata atas apa yang terjadi pada warganya.
“Airnya memang cepat naik, cepat turun. Jadi bagaimana pun juga lelah kita harus ada upayanya. Harapannya saya sih pemda jangan tutup mata, jangan lepas tangan,” katanya.
Ia mengaku sudah tidak kaget lagi dengan peristiwa tersebut. Air yang mendadak masuk ke rumah membuat ia tidak berhasil menyelamatkan semua harta bendanya.
“Motor saya ini sudah pasti mati karena tidak sempat saya selamatkan,” ujar dia.
Erna, warga lainnya hanya bisa pasrah meratapi saat usaha pakaian miliknya harus terendam air kotor. Ia menceritakan, saat air masuk dirinya sedang menjahit pakaian pesanan konsumennya. Ia tidak sempat menyelamatkan pakaian tetapi satu mesin jahit berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
“Air masuk tuh kencang, pintu sampai rusak karena tekanan air. Ini tadi saya lagi menjahit pesanan orang-orang hujan deras pas masuk air itu saya langsung naikin mesin jahit ke tempat yang lebih tinggi. Ya nanti paling dicuci. Dikeringkan kalau ketemu potongannya dulu. Mau gimana lagi,” ungkapnya.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 19.30 WIB para warga masih membersihkan sisa kotoran yang masuk ke dalam rumahnya. Warga nampak bergotong royong untuk membersihkan. Beberapa warga juga bertugas memasak makanan untuk dibagikan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, M Faridzal Gumay membenarkan banjir tersebut. Kata dia, naiknya air disebabkan oleh sumbatan kali. Ia menambahkan, pihaknya baru menerima satu laporan genangan air.
“Ya tinggi (air) agak deras. Itu sebenarnya ada material yang menyumbat di kali sih bang. Kurang lebih 40 rumah,” pungkasnya. (eko)
© 2024 Satelit News - All Rights Reserved.
Diskusi tentang ini post