SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten mengakui, saat ini harga kedelai di pasaran masih tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), atau mencapai di kisaran Rp13.000/kg.
Pemprov menilai, penyebab utama kenaikan harga itu dikarenakan faktor geopolitik global, terlebih 90 persen kebutuhan kedelai di Banten berasal dari impor.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Aan Muawanah mengatakan, kenaikan harga kedelai itu tidak hanya terjadi di Provinsi Banten, tetapi juga terjadi secara nasional. Karena, memang stok importasi yang mengalami penurunan, sementara permintaan masih cukup tinggi.
“Selain karena geopolitik global yang masih memanas, penutupan terusan suez yang biasa dilalui kapal-kapal juga menjadi penghambat keterlambatan itu, karena kapal-kapal itu harus memutar dan membutuhkan waktu yang lebih lama, selain memang ada perubahan jadwal panen di negara-negara asal,” kata Aan, Selasa (2/1/2024).
Untuk itu, lanjut Aan, dirinya meminta agar masyarakat untuk tetap bersabar dulu menghadapi situasi ini. Sebab, untuk masalah kedelai ini, Pemprov tidak mempunyai cadangan, sehingga untuk sementara gunakan yang ada saja terlebih dahulu.
“Para pengrajin tempe di wilayah Jabodetabek juga sudah ada penurunan sekitar 50 persen, karena memang di importirnya sudah naik sekitar Rp300,” tambahnya.
Sedangkan untuk harga komoditi lainnya seperti, beras dan cabai merah, Aan menyebut sampai saat ini masih aman dan stok di tingkat petaninya juga tersedia.
Bahkan Pemprov terus menggiatkan panen dan tanam cabai serentak, serta gerakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman cabai.
“Termasuk beras, cadangan kita di Bulog masih mencukupi dan itu bisa disalurkan melalui berbagai program,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, jika untuk memenuhi seluruh kebutuhan cabai masyarakat Banten, kondisinya sampai saat ini belum bisa tercukupi semua.
Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah.
“Minimal bisa memenuhi kebutuhan di pasaran,” katanya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post