SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG : Ketua DPRD Pandeglang Tb Udi Juhdi mengaku, banyak mendapatkan laporan terjadinya kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di wilayah selatan Pandeglang. Persoalan itu, membuat masyarakat khawatir, karena proses penyebaran DBD terbilang cepat.
Udi mengatakan, selama bulan Desember akhir hingga awal tahun 2024, dirinya banyak menerima aduan dari masyarakat terkait penyebaran kasus DBD. Hal itu membuat warga panik, dan meminta agar segera dilakukan penanganan.
“Banyak yang laporan ke saya, kemarin aja baru melihat warga yang terkena serangan DBD. Ini harus segera diselesaikan, karena banyak warga yang kena serang DBD. Kalau dibiarkan bisa membahayakan kesehatan juga,” kata Udi, saat menghubungi satelitnews.com, Rabu (3/1/2024).
Udi mengatakan, kebanyakan warga yang melaporkan kejadian itu dari wilayah Kecamatan Pagelaran dan kecamatan lain di selatan Pandeglang.
Kekhawatiran masyarakat cukup masuk akal, karena mulai memasuki musim hujan dan sebaran penyakit itu bisa berlangsung cepat.
“Kebanyakan di wilayah selatan. Tolong agar penyebaran DBD ini menjadi perhatian serius, karena kalau tidak segera ditangani bisa berbahaya. Sudah banyak laporannya, bahkan ada yang hampir satu keluarga kena DBD,” tegasnya.
Udi meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, agar segera melakukan fogging ke semua wilayah Pandeglang, sebagai upaya mencegah penyebaran DBD. Upaya itu harus dilakukan, agar masyarakat Pandeglang tidak terjangkit penyakit mematikan tersebut.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD, bisa dengan melakukan fogging, dan itu harus segera dilakukan dan merata di semua wilayah agar penyebaran DBD bisa ditekan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang Eni Yati mengaku, pihaknya sudah menerjunkan tim kesehatan ke permukiman warga untuk melakukan pemeriksaan, termasuk melakukan fogging untuk mencegah penyebaran DBD.
“Kita sudah periksa ke semua wilayah Pandeglang, guna mengatasi penyebaran DBD. Kita lakukan fogging atau memasukan serbuk abate ke tempat penampungan air agar jentik nyamuk pembawa DBD bisa mati,” ungkap Eni.
Diketahui, sejak Januari sampai November 2023, ada sebanyak 363 kasus DBD terjadi di Pandeglang. Sedangkan selama bulan Desember 2024, terjadi seratus kasus. (mg4)
Diskusi tentang ini post