SATELITNEWS.COM, SERANG—Hujan deras yang mengguyur hingga Minggu (7/1) menyebabkan banjir di lima lokasi di Kota Serang. Genangan air itu diduga muncul akibat penyempitan saluran air atau drainase.
Salah satu lokasi banjir yaitu Jalan Trip Jamaksari Cinanggung, Kelurahan Kelurahan Kaligandu, Kota Serang. Diketahui, lokasi tersebut seringkali terendam banjir saat datang hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Dari pantauan di lokasi, jalan yang terletak di samping Pasar Induk Rau tersebut terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Banjir juga merendam sebagian kawasan Pasar Induk Rau.
Kemudian, rumah sampai toko pun terlihat terendam banjir. Banjir tersebut diperkiraan membentang kira-kira sepanjang 500 meter. Beberapa anak kecil juga memanfaatkan banjir tersebut untuk bermain air dan juga berenang.
Warga sekitar Jalan Trip Jamaksari Cinanggung, Yadi, menuturkan bahwa banjir sudah berlangsung sekitar 3 jam akibat hujan yang mengguyur sejak pukul 11.00 WIB. Menurutnya, lingkungannya tersebut sudah biasa kebanjiran saat terjadi hujan deras yang mengguyur kawasan itu. BPBD juga diketahui telah sempat datang dan mendata warga yang rumahnya terdampak banjir.
Ia menduga banjir diakibatkan dari naiknya luapan air Sungai Cibanten ketika hujan deras. Warga juga sudah pernah mengeluhkan hal tersebut ke Pemkot Serang namun tidak pernah ada perubahan yang cukup berarti.
“Kalau kita upaya permohonan (perhatian Pemkot, red) sudah beberapa kali. Keluhan warga (Banjir, red) karena ini momen tahunan, setahun 3 kali bisa lebih tergantung intensitas curah hujan, “ujarnya, Minggu (7/1).
Lurah Cigandu, Agus menilai banjir bukan diakibatkan dari drainase yang buruk. Menurutnya penyebabnya karena luapan kali Cibanten yang mesti dilakukan pendalaman. Karena Sungai Cibanten merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3). Menurutnya, BBWSC3 yang harus normalisasi atau melakukan pendalaman Sungai Cibanten.
“Kalau drainase sudah pernah diperbaiki dari provinsi. (Penyebab banjir, red) karena luapan dari kali, perlu diperbaiki, dilakukan pendalaman atau pelebaran (Sungai Cibanten, red). Intinya, ya harus diperhatikan. Cuma BBWSC3 (sepertinya, red) lebih fokus ke kali besar, padahal banjir itu di pusat kota dari kali-kali kecil. Ini yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Ia berharap agar masalah banjir ini bisa secepatnya teratasi. Karena sudah beberapa kali kecewa terkait minimnya tanggapan dari pemerintah sekitar.
“Kalau (ditanya, red) udah biasa (banjir terjadi, red) apa nggak, saya bingung ya karena sudah rutin dan sering kita juga
melakukan keluhan ke pemkot,” ucapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan, saat ini telah terjadi banjir di sejumlah titik jalan yang ada di Kota Serang. Setidaknya terdapat lima wilayah yang mengalami banjir.
“Ada lima titik banjir di Kota Serang akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi menjelang siang. Ini karena intensitas hujan cukup tinggi, ditambah lagi saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik, “ ujarnya.
Kendati demikian, akibat banjir tersebut, tidak ada korban jiwa, rumah rusak maupun sarana fasilitas umum dan fasilitas sosial yang rusak, hingga tidak ada pengungsi.
“Upaya yang dilakukan oleh tim adalah koordinasi, melakukan monitoring ke lapangan, membantu warga di lokasi, menurunkan personel dan melakukan pendataan untuk wilayah yang terdampak,” ujarnya.
Diat menuturkan, adapun lima wilayah yang mengalami banjir itu, yaitu pertama Jalan Samaun Bakri Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang. Kedua, Jalan KH Sulaeman Kelurahan Kagungan Kecamatan Serang.
“Ketiga Jalan Raya Cilegon, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan. Keempat, Jalan Bhayangkara Kelurahan Sumurpecung Kecamatan Serang dan terakhir yaitu Pasar Rau Jalan Penancangan Kelurahan Cinanggung,“ tandasnya.
Dalam pantauannya, Pj Walikota Serang, Yedi Rahmat menyampaikan, banjir ini disebabkan adanya penyempitan saluran air. Ke depan, pihaknya akan melakukan segmentasi dan pembersihan selokan agar aliran air itu bisa normal kembali.
“Ternyata ada penyempitan saluran air. Nanti kita akan lakukan segmentasi dan pembersihan selokan agar aliran ini kembali besar. Jadi ke depan kami akan memperbaiki dari hulu hingga hilirnya agar tidak lagi terjadi banjir,” tandasnya. (cr1/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post