SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Proses pengamanan penyanyi dangdut Saipul Jamil oleh petugas kepolisian pada Jumat (5/1) lalu di jalur busway bilangan Daan Mogot Jakarta Barat dianggap tidak elok dan cenderung merendahkan martabat.
Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN), Brigjen Pol (Purn) Drs Siswandi menilai, ada tindakan kepolisian yang kurang sesuai dengan prosedur, sehingga mengakibatkan proses penangkapan atau pengamanan Saipul Jamil menjadi cukup dramatis.
“Sangat tidak elok. Karena ini sudah dipublikasikan dan teriak teriak. Walaupun bilang polisi, harusnya jangan banyak bicara, tunjukkan saja identitas polisinya,” kata Siswandi kepada wartawan, Senin (8/1).
Seandainya petugas kepolisian memperlihatkan identitas polisi secara jelas, dia yakin Saipul Jamil tidak akan berteriak-teriak dan merasakan ketakutan akan dibegal atau dirampok.
Selain itu, Siswandi menduga video penangkapan Saipul Jamil diambil oleh oknum polisi. Sebab, video yang beredar proses pengambilan gambarnya jaraknya sangat dekat.
“Video dapat dari mana? Kalau masyarakat umum tidak mungkin sedekat itu. Bisa masuk tangannya, masuk ke mobil sampai ke kepala asistennya yang nyopir. Pasti ada indikasi orang dalam,” tuturnya.
Dia pun meminta Kapolres Jakarta Barat bahkan Kapolri untuk melakukan evaluasi atas kasus pengamanan Saipul Jamil yang hasil tes urine negatif narkoba dan tidak terkait dengan transaksi narkoba dilakukan asisten pribadinya berinisial S.
Jika ada kesalahan, Siswandi meminta institusi kepolisian secara resmi harus meminta maaf. “Harus disampiakan secara gamblang oleh kadiv humas. Kalau salah ya minta maaf,” paparnya. (jpc)
Diskusi tentang ini post