SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Jalan masuk menuju proyek perumahan LakeView Cipondoh Kota Tangerang sempat diblokir warga sekitar, Sabtu (6/1) sore lalu. Aksi itu merupakan bentuk protes masyarakat RT 03 RW 03, Kelurahan Cipondoh yang gerah lantaran rumahnya kebanjiran setinggi 60 sentimeter pascaperumahan tersebut dibangun.
Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Cipondoh Yudi mengatakan sejak adanya perumahan yang dibangun oleh PT Baskara tersebut, sejumlah rumah warga menjadi terendam banjir. Situasi tersebut muncul lantaran pihak pengembang perumahan yang berada persis di samping asrama haji All Hajj Cipondoh itu tidak menata drainase dengan baik.
“Banjirnya itu sejak adanya perumahan Lakeview ini, karena drainasenya itu ngga diperhatikan oleh pihak pengembang. Yang paling parah itu hari Jumat kemarin, karena hari itu curah hujan juga sangat tinggi,” ucap Yudi, Minggu (7/1).
Kata Yudi, ada 52 kepala keluarga di RT 03 yang rumahnya terendam banjir akibat saluran drainase buruk tersebut. Banjir, kata dia, baru bisa surut dalam jangka waktu cukup lama.
“Surutnya itu juga lama. Ini kami juga baru beres-beres sejak banjir dua hari yang lalu,” ungkap dia.
Lanjut Yudi, sebelumnya warga telah menggeruduk pihak pengembang menuntut perbaikan saluran drainase. Namun pihak pengembang tak menghiraukan keluhan warga tersebut. Sehingga para warga pun geram hingga akhirnya menutup pintu masuk perumahan Lakeview.
“Jadi penutupan pintu masuk itu bentuk protes kami kepada pihak pengembang yang tak membenahi saluran drainase ini. Supaya mereka fokus terlebih dahulu membenahi drainase ini,”tegasnya.
Camat Cipondoh, Khotibul Imam mengaku banjir yang melanda di rumah warga tersebut lantaran penataan drainase yang dilakukan oleh pihak pengembang tidak terlaksana.
“Jadi warga yang ada di pinggir perumahan itu kena imbasnya. Yang harusnya air ke sawah itu sekarang malah ke pemukiman warga,”ujarnya, Minggu (7/1).
“Sekarang sejak ada perumahan tersebut malah jadi banjir. Sedangkan janji pihak pengembang yang mau menata saluran air dengan rapi untuk mengantisipasi banjir tidak dilakukan,”jelasnya.
Kata Imam, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR untuk menata saluran air yang mampet agar kembali normal.
“Dari pihak pengembang juga sudah menyiapkan mesin sedot tapi tidak maksimal. Ditambah lagi saluran air yang sebelumnya mampet karena sampah tapi sekarang sudah dibersihkan oleh dinas PU,”tuturnya.
Dia menjelaskan aksi penutupan jalan masuk itu tidak berlangsung lama. Pada Minggu (7/1), pemblokiran sudah berhasil dibongkar.
“Terkait penutupan jalan itu juga sudah dibongkar lagi, setelah kami berkomunikasi dengan pihak warga dan pihak pengembang,” ungkap dia. (mg5)
Diskusi tentang ini post