SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemerintah Pusat meningkatkan target investasi di Provinsi Banten, pada tahun 2024 sebesar Rp97 Triliun, tahun sebelumnya Rp83 Triliun. Peningkatan itu, disinyalir karena capaian yang dilakukan dalam dua tahun terakhir terus melampaui target.
Meski demikian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti mengaku optimis jika target yang telah ditetapkan itu akan bisa kembali dicapai.
Sehingga, Pj Sekda Banten ini melihat itu bukan sebagai masalah besar, akan tetapi lebih kepada peluang dan harapan besar untuk capaian investasi di Provinsi Banten.
“Tentu banyak pertimbangan yang menjadi dasar perhitungan pemerintah pusat menaikkan target investasi di Provinsi Banten itu. Mereka sudah mengkaji bagaimana peluang Provinsi Banten bisa mencapainya, termasuk berbagai potensi dan pertimbangan lokasi geografisnya yang dianggap menguntungkan serta strategis,” ujar Virgo, Minggu (14/1/2024)..
Ia menjelaskan, langkah awal yang dilakukan tentunya melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan DPMPTSP se-Provinsi Banten. Serta membuka klinik konsultasi terkait, penyusunan laporan penanaman modal oleh perusahaan.
“Mudah-mudahan bisa di atas target nasional yang ditetapkan untuk Banten,” jelasnya.
Virgo menuturkan, realisasi investasi di Banten hingga September 2023 telah mencapai Rp78,64 Triliun. Capaian tersebut telah melampaui target daerah pada 2023 sebesar Rp60 triliun atau mencapai 131 persen.
“Kalau untuk triwulan IV itu kita masih belum menerima datanya. Tapi berdasarkan triwulan III kita sudah tercapai 131 persen, artinya kita sudah di atas target daerah,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, daerah dengan realisasi investasi terbesar berada di Kota Cilegon sebesar Rp28,15 Triliun, dan terkecil ada di Kota Serang dengan besaran Rp209 Miliar. Selanjutnya, daerah terbesar kedua yakni, Kabupaten Tangerang sebesar Rp22,84 Triliun, disusul Kota Tangerang Rp12,35 Triliun, Kabupaten Serang Rp7,34 Triliun, Kota Tangerang Selatan Rp5,97 Triliun, Kabupaten Lebak Rp1,26 Triliun, dan Pandeglang Rp502 Miliar.
Sementara, berdasarkan sektor, industri kimia dan farmasi menjadi sektor paling tinggi sebesar Rp23,43 Triliun, disusul sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp14,00 Triliun. Selanjutnya sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp6,91 Triliun, sektor lainnya transportasi gudang dan telekomunikasi Rp6,47 Triliun, dan jasa lainnya Rp5,00 Triliun.
“Banten secara nasional, untuk industri memang kita diarahkan untuk industri berbasis migas dan besi atau baja. Ternyata memang betul kan sudah ada pemetaannya mayoritas usaha-usaha besar industri hulu kimia banyak,” ungkapnya.
Pemprov Banten sendiri sampai saat ini, ada enam jenis investasi yang diunggulkan dan masih mempunyai peluang yang terbuka lebar dari mulai Investasi bidang infrastruktur, industri area, kelautan dan perikanan, agriculture, pariwisata sampai renewable energy.
Dalam bidang infrastruktur ada peluang investasi di Sport Center dengan nilai investasi mencapai Rp726 Miliar, total area 168 Hektar dengan skema bisnis KPBU. Sport center sendiri merupakan proyek strategis khusus bidang olahraga yang bersandar internasional, digunakan untuk even nasional dan internasional selain sebagai destinasi rekreasi olahraga terbesar di Provinsi Banten yang menawarkan berbagai venue olahraga,
“infrastruktur pendukung serta berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi olahraga lainnya,” imbuhnya.
Kemudian, Pelabuhan Cikeusik yang merupakan pelabuhan terpadu karena cikeusik merupakan kawasan terpadu Banten Selatan. Tercatat hingga tahun 2018, terdapat 2.154 atau 4,1 persen yang mempunyai kartu nelayan pemegang ketersediaan SDM di sana. Itu merupakan jumlah yang sangat besar.
Sementara, kapasitas produksi diperkirakan mencapai 170 ribu Kg dengan biaya retribusi mencapai Rp344 Miliar lebih pertahun dengan total investasi sebesar $274 Juta.
Lalu Waduk Karian dengan total luas tampungan air 1.100 m3, yang mengaliri wilayah Tangerang, Jakarta, Serang, Cilegon dan Lebak Pandeglang.
Sedangkan dalam bidang pariwisata ada pantai, situ, curug, arum jeram, desa wisata sampai kawasan taman hutan raya.
“Dalam bidang renewable energy ada potensi listrik dari gas panas bumi di Kabupaten Lebak dan Serang serta pembangkit listrik tenaga bayu di Kabupaten Lebak, panel surya modern di Cikande,” tutup Virgo. (luthfi)
Diskusi tentang ini post