SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Timnas Indonesia akan memulai perjuangan mereka di Piala Asia 2023. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Irak di Ahmad bin Ali Stadium, Qatar, Senin (15/1/2024), pukul 21.30 WIB.
Target realistis diusung Tim Garuda dalam menghadapi Piala Asia 2024. Skuad besutan Shin Tae-yong, diharapkan lolos ke 16 besar dengan setidaknya menduduki peringkat ke-3. Skemanya, Indonesia minimal memetik 1 kemenangan dan 1 imbang, serta minimal hanya sekali kalah.
Menilik trek tersebut, bertemu Irak, seharusnya Indonesia bisa memetik hasil imbang. Hal itu lantaran Singa Mesopotamia adalah unggulan ke-2 Grup D. Sebaliknya, Vietnam yang kerap berjumpa Indonesia di ajang AFF merupakan unggulan ke-3 dan diharapkan mampu dikalahkan Tim Garuda. Jepang yang jadi lawan terakhir, merupakan tim terkuat di Grup D sekaligus salah satu unggulan teratas Piala Asia. Hasil kalah atas Tim Samurai seharusnya tak jadi soal, andaikan Indonesia mampu meraih hasil positif di laga vs Irak dan Vietnam.
Namun demikian, bertemu Irak tentu saja bukan hal yang mudah. Dalam 5 perjumpaan, Indonesia tercatat belum pernah menang dari tim juara Piala Asia 2007 tersebut. Pun pada pertemuan terakhir di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November 2023 lalu, Indonesia harus takluk 5-1 atas Irak.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memeringatkan skuadnya akan calon lawan kuat di Grup D. Pihaknya menyiapkan skema counter attack, lantaran kemungkinan tim lawan baik Irak, Vietnam, maupun Jepang akan memegang kendali penguasaan bola.
“Karenanya kita akan melatih situasi itu, agar pemain bisa mencari celah untuk menyerang balik dan menciptakan peluang yang baik,” kata Shin, dilansir dari laman PSSI, Rabu (10/1/2024).
Bertemu Irak, Tim Garuda akan mewaspadai hal tersebut. Melansir Lapang Bola, pada perjumpaan November lalu, Indonesia hanya memegang 33 penguasaan bola atas Irak dan menghasilkan 2 shot (1 on target). Sebaliknya, Irak menciptakan 67 penguasaan bola dengan 9 shot (4 on target). Di akhir laga, Garuda takluk 5-1. Bagi Shin, yang tak kalah penting ialah memperbaiki koordinasi di pertahanan sendiri. Apalagi dari hasil 3 laga uji coba, kesalahan pemain masih jadi faktor utama kebobolan Indonesia. Adapun Tim Garuda menjalani 3 uji coba sebelum ini, masing-masing kalah dari Iran (0-5) serta takluk dari Libya (1-2 dan 0-4).
“Memang ada beberapa kesalahan dari lini belakang kita, apalagi ada 3 gol [kebobolan vs Iran] yang merupakan hasil dari kesalahan kita sendiri,” papar Shin usai timnya takluk dari Iran dalam laga yang digelar tertutup.
Dari pihak lawan, Irak telah menjajal salah satu tim unggulan, Korea Selatan (Korsel) dalam uji coba jelang Piala Asia 2024 bergulir. Hasilnya, kedua tim bermain ketat dan Singa Mesopotamia kalah tipis 1-0. Irak lantas terus memfokuskan diri menatap laga perdana Grup D.
Kiper sekaligus kapten Irak, Jalal Hassan mengatakan, menghadapi Indonesia akan jadi partai krusial penentu nasib mereka di Grup D. “Pertandingan Indonesia lebih penting daripada pertandingan Jepang, karena ini pertandingan pertama. Memenangkannya akan menjadi kunci lolos grup,” kata Hassan, dikutip dari Aawsat.
Irak dalam 7 edisi beruntun sejak 1992-2019, selalu lolos ke babak gugur. Hasil paling tinggi diraih Irak 2007 lalu saat menjuarai Piala Asia, serta 2015 lalu saat lolos ke semifinal. Di edisi terbaru 2019, Singa Mesopotamia terhenti di 16 besar. Kini, Irak menginginkan hasil lebih baik. “Saya melihat ada optimisme yang besar di antara semua orang sebelum dimulainya turnamen ini. Kami akan berusaha keras untuk kehormatan dan mencapai titik terjauh di turnamen ini,” tambah dia.
Berbeda dengan Irak, Timnas Indonesia baru lolos ke Piala Asia sejak terakhir tampil 2007 lalu sebagai tim tuan rumah. Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah 4 kali ke putaran final Piala Asia dan belum sekalipun lolos dari fase grup.
Berdasarkan persaingan Grup D saat ini, Indonesia adalah unggulan terakhir. Ranking FIFA Indonesia (146) jadi yang terendah di grup tersebut. Sebaliknya, Jepang (17) jadi unggulan tertinggi di Grup D, sekaligus di kawasan Asia. Lalu (63) jadi tim tertinggi ke-7 di Asia dan Vietnam (94) menduduki ranking 15 Asia.
Sementara, baru-baru ini analis data, Opta merilis prediksinya. Menggunakan superkomputer, Indonesia secara keseluruhan adalah tim terendah ke-2 setelah Hong Kong, dengan peluang juara, 0,2 persen. Di lain pihak, Iran punya peluang juara 2,4 persen, tertinggi ke-9. Tentu saja, Piala Asia akan jadi tantangan berat bagi Tim Garuda untuk membalikkan prediksi sekaligus mengukir sejarah baru. (trd/net)
Diskusi tentang ini post