SATELITNEWS.COM, SERANG—Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten masih melakukan kajian untuk menyelesaikan persoalan truk over dimension over loading atau yang biasa disebut ODOL. Selain karena menimbulkan kerugian infrastruktur karena membuat jalan berlubang, truk tersebut juga kerap jadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
Kepala Dishub Provinsi Banten Tri Nurtopo mengatakan pihaknya masih melakukan diskusi-diskusi terkait pemberlakuan jam operasional bagi truk pembawa muatan. Ia mengatakan telah berdiskusi dengan Jawara serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Kita diskusikan dulu dengan teman-teman lantas Kabupaten dan Kota, kami harap ada aturan (jam operasional) tapi kami harus diskusikan dulu. Kita diskusikan dengan teman teman Jawara lalu teman-teman BPTJ. Nanti kita satukan satu suara dulu, diskusikan dulu maunya bagaimana,” katanya, Rabu (17/1).
Tri menjelaskan, saat ini penindakan masih sebatas pengusiran kepada ODOL yang parkir sembarangan. Terakhir kali Dishub melakukan penertiban yaitu pada bulan Oktober 2023 lalu. Kemudian, Tri juga mengaku bahwa saat ini belum berani melakukan penertiban kembali karena masih dalam masa menjelang pemilu.
“Sering kita usir. Kalau rutin nggaklah. Tapi sering kalau sambil jalan, saya pakai seragam berani. Kalau nggak pakai seragam, nggak berani saya. (Terakhir penertiban, red) bulan Oktober.
Kalau sekarang nggak beranilah, situasinya lagi pemilu. SMudah-mudahan habis pemilu (kembali digelar penertiban, red),” jelasnya.
Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi mengatakan, kalau pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Dishub Provinsi. Dari rapat tersebut diperoleh data statistik bahwa ODOL banyak melintas di jalan Provinsi.
Leganek menuturkan, adapun kendala dalam penertiban ODOl yaitu mengenai lahan Polda Banten yang menurutnya sempit untuk mengamankan truk-truk dengan ukuran besar.
“Tetap kita laksanakan penindakan, kita masih berkoordinasi khususnya untuk teknis karena keterbatasan lokasi parkir untuk barang buktinya. Sehingga banyak yang sementara ini ODOL diturunkan nunggu truk untuk penggantinya. Untuk berikutnya kita cukup butuh besar untuk lahan karena truk juga kapasitasnya besar,” tandasnya. (mpd/bnn)
Diskusi tentang ini post